Tekan Kasus Rabies! Distan Buleleng Perkuat Vaksinasi dan Peran Tisira

Admin bulelengkab | 12 Maret 2025 | 89 kali

Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pertanian (Distan), terus mengintensifkan vaksinasi rabies guna menekan angka kasus di wilayah Bali Utara. Selain program vaksinasi, kehadiran Tim Siaga Rabies (Tisira) di desa-desa turut menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan penyakit mematikan ini.

Seijin Kepala Dinas, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Buleleng, Made Suparma, menyebutkan bahwa populasi Hewan Penular Rabies (HPR), khususnya anjing, di Buleleng diperkirakan mencapai lebih dari 80 ribu ekor. Untuk itu, strategi pengendalian rabies difokuskan pada vaksinasi massal dan pengawasan ketat melalui Tisira.

“Tisira berperan penting dalam pemantauan dan edukasi masyarakat terkait pencegahan rabies. Vaksinasi yang kami lakukan juga didukung oleh peraturan adat di beberapa desa yang membatasi jumlah anjing per rumah tangga serta menganjurkan pemeliharaan anjing jantan guna mengendalikan populasi anjing liar,” ujar Suparma, Rabu (12/3).

Kabid Suparma menyebutkan, bahwa beberapa desa di Buleleng telah menerapkan aturan lokal untuk mengendalikan populasi anjing guna menekan risiko penyebaran rabies. Beberapa desa membatasi jumlah anjing yang boleh dipelihara dalam satu rumah tangga, sementara yang lain mengimbau warganya hanya memelihara anjing jantan. Langkah-langkah ini dinilai efektif dalam mengurangi jumlah anjing yang berkeliaran bebas.

Selain bertugas dalam pengawasan, Tisira juga aktif melakukan sosialisasi mengenai pentingnya vaksinasi rabies serta cara pemeliharaan anjing yang bertanggung jawab. Keberadaan tim ini sangat membantu dalam mendukung efektivitas program vaksinasi yang tengah dijalankan oleh Distan Buleleng.

Saat ini, sebanyak 10 ribu vial vaksin rabies telah disiapkan untuk memvaksinasi anjing di Buleleng. Distan Buleleng berencana menggencarkan kembali vaksinasi rabies setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri, mengingat tenaga medis hewan saat ini masih difokuskan pada vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Suparma menegaskan bahwa vaksinasi rabies adalah langkah pencegahan utama, mengingat penyakit ini tidak memiliki obat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk bertanggung jawab dalam pemeliharaan anjing dengan memastikan vaksinasi secara rutin serta tidak membiarkan hewan peliharaan berkeliaran tanpa pengawasan.

“Rabies tidak bisa disembuhkan, jadi pencegahan adalah kunci utama. Kami mengimbau masyarakat untuk rutin memvaksinasi anjingnya dan tidak membiarkannya lepas tanpa kontrol. Peran Tisira di desa-desa sangat membantu dalam mengedukasi warga tentang pentingnya hal ini,” jelasnya.

Ke depan, Dinas Pertanian Buleleng akan terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi rabies melalui sosialisasi yang lebih masif serta memperkuat kerja sama dengan desa-desa. Dengan sinergi antara pemerintah, Tisira, dan partisipasi aktif masyarakat, Suparma optimistis angka kasus rabies di Buleleng dapat terus ditekan demi kesehatan dan keselamatan bersama. (Skm/Suy)