Ikuti Kami

DKPP dan PT. TGS Geophysical Indonesia Gelar Sosialisasi Survei Seismik Multi Clien 2D dan 3D

Admin bulelengkab | 27 Desember 2023 | 631 kali

Buleleng merupakan Kabupaten dengan garis pantai terpanjang di Provinsi Bali yang membentang dari ujung timur Kecamatan Tejakula sampai ujung barat Kecamatan Grokgak, Hal tersebut tentu membuat Buleleng memiliki potensi sumber daya alam bahari yang sangat kaya.


Terkait dengan sumber daya alam yang dimiliki, Dinas Ketahanan pangan dan perikanan Kabupaten Buleleng bekerjasama PT. TGS  Geophysical Indonesia mengadakan pemetaan terkait survey keberadaan migas di sepanjang perairan Bali Utara.


Bertempat di Gedung Laksmi Graha Singaraja, Rabu (27/12), PT. TGS Geophysical Indonesia sebagai pemrakarsa kegiatan melaksanakan sosialisasi dan musyawarah dengan nelayan pemilik rumpon di perairan Buleleng pada kegiatan survey seismik multi clien 2D dan 3D yang secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng Gede Putra Aryana.


Kadis Aryana menyampaikan bahwasannya kegiatan ini adalah masih dalam tahapan survey tentang pemetaan adanya potensi migas di perairan laut Bali Utara yang nantinya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah.


"Kami harapkan dalam survei ini bisa disepakati oleh kelompok nelayan dan kegiatan bisa berjalan dengan lancar," harapnya.


Sementara itu, Sholahudin Ahmad selaku Senior Public Relations PT. TGS Geophysical Indonesia mengatakan tujuan dilakukannya survey ini adalah untuk mengetahui potensi migas yang ada di perairan laut Bali Utara yang notabennya disana ada aktivitas para nelayan. Untuk itu diadakan sosialisasi seperti ini agar para nelayan bisa memahami maksud dan tujuan dari kegiatan ini. Ini merupakan study awal untuk mencari data lokasi keberadaan migas diperairan Bali Utara. 


Rencananya survey ini dilakukan diatas 12 mil dari laut dengan menggunakan kapal khusus yang akan melakukan survey seismik 3D. Dimana nantinya disaat kapal melintas akan melewati rumpon nelayan yang bisa mengakibatkan kerusakan kapal.


"Jadi untuk memperlancar jalannya  survey, kami akan melakukan koordinasi dengan para nelayan terkait pembongkaran rumpon sekaligus memberikan kompensasi pembersihan sementara rumpon yang akan kami bongkar akan disimpan di Pelabuhan Celukan Bawang," tegasnya.


Ditambakan olehnya, bahwa kegiatan ini akan dilakukan selama sebulan dari tanggal 29 Desember ini dan setelah itu para nelayan bisa beraktifitas kembali. Nantinya ini akan menjadi data untuk dipergunakan oleh pemerintah dalam proses pembangunan migas ke depannya


Hal positif disampaikan perbekel Desa Giri Emas Wayan Saputra mewakili aspirasi nelayan diwilayahnya, bahwasannya kegiatan ini sangat menarik dan tentunya agar pihak pelaksana memikirkan dampak dari kegiatan ini selanjutnya.


"Seperti halnya untuk mendapat kompensasi selama survei sebulan agar penghasilannya tertutupi oleh biaya kompensasi yang diberikan," pintanya.