Menutup tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Buleleng menggelar Refleksi Akhir Tahun pada Jumat (27/12) di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja. Kegiatan tahunan ini menjadi momentum strategis untuk mengevaluasi kinerja pemerintah daerah sepanjang tahun, sekaligus memetakan langkah menuju Buleleng yang lebih maju dan sejahtera.
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa refleksi ini bukan hanya ajang evaluasi, tetapi juga wujud tanggung jawab pemerintah kepada publik.
"Refleksi ini adalah momen penting untuk melihat sejauh mana program kita berdampak positif bagi masyarakat. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik," ujar Lihadnyana.
Sepanjang 2024, berbagai pencapaian telah diraih, meskipun tantangan tetap ada. Lihadnyana menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas menjadi pilar utama dalam memimpin daerah. Menurutnya, pembangunan yang terarah hanya dapat dicapai melalui sistem tata kelola yang jelas dan terukur.
"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Namun, kami optimis dengan sinergi seluruh elemen masyarakat, Buleleng bisa melangkah lebih jauh," tambahnya.
Lihadnyana juga memberikan perhatian khusus pada efisiensi anggaran. Ia meminta agar pengelolaan APBD dilakukan secara transparan, dengan pemetaan yang jelas untuk belanja publik, pegawai, dan operasional.
"Pengelolaan anggaran yang baik adalah kunci keberhasilan pembangunan. Semua harus terukur dan dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.
Menghadapi era digital, Lihadnyana menggarisbawahi pentingnya transformasi birokrasi. Ia menyebut digitalisasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi tanpa menambah beban biaya.
"Digitalisasi adalah kebutuhan, bukan pilihan. Birokrasi harus menjadi motor penggerak perubahan untuk mempercepat layanan publik," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, turut menegaskan pentingnya refleksi ini sebagai bentuk tanggung jawab publik. Ia mengapresiasi kepemimpinan Lihadnyana yang telah membangun sinergi positif dengan ASN selama dua setengah tahun terakhir.
"Hubungan antara ASN dan Pj. Bupati sangat dinamis. Kami selalu adaptif terhadap pola kepemimpinan yang baru," kata Suyasa.
Sekda Suyasa juga mengingatkan bahwa pada 2025, Buleleng akan kembali dipimpin oleh pejabat politik. Namun, ASN tetap berkomitmen untuk mendukung penuh setiap program pembangunan sesuai dengan tugas dan kewenangannya.