Usaha Rumahan Jual Kue Kering, Janarti Raup Omset Puluhan Juta Perbulan

Admin bulelengkab | 02 Mei 2022 | 540 kali

Memulai bisnis kecil-kecilan dari usaha rumahan menjual kue kering, Janarti (46) berhasil meraih omset sampai 40 juta perbulan.


Sejak memulai usaha pada tahun 2017 silam, ibu dua orang anak ini telah menjadi wirausaha yang tergolong sukses.


Janarti menuturkan, awal mulai usahanya itu berkat artikel yang dirinya baca dengan judul sukses dengan aplikasi otak bawah sadar. Berkat artikel yang ia baca itu, Janarti mendapat inspirasi untuk mencoba membuat kue kering yang sempat dirinya tekuni sebelumnya.


"Saya ingat waktu itu hanya mengeluarkan modal 500 ribu untuk membeli peralatan untuk membuat kue, seperti tepung, isian nastar dan yang lainnya. Setelah kue jadi, saya bagikan ke keluarga dan tetangga. Karena direspon positif dan dibilang enak, bahkan ada yang pesan pada saat itu juga. Nah, mulai dari situ saya berpikir untuk serius menggeluti usaha ini," kata Janarti saat ditemui dikediamannya di Jalan Gajah Mada Kelurahan Kendran, Singaraja ini.


Dalam membuat kue kering ini, ia mengatakan hanya melihat resep panduan dari internet selain resep keluarga. Ia mengkolaborasikan resep itu untuk menciptakan cita rasa selain juga menggabungkan dari selera konsumen tentunya.


Aneka kue kering yang dijual Janarti diantaranya kue semprit cokelat, lidah kucing, thumbrin nanas, sagu keju, kastangel, putri salju dan nastar nanas. Selain kue kering, ia juga menjual Abon ayam, abon ikan, kacang mete, eggroll. 


Untuk omset dalam penjualannya selama ini, sebelum pandemi kisaran keuntungan yang diraup dalam sebulan mencapai 20 - 25 juta perbulannya. Tapi, semenjak pandemi melanda omsetnya turun drastis dengan kisaran 3 juta selama sebulan.


"Saya tetap optimis. Apalagi belakangan ini Covid-19 terbilang sudah melandai dan seiring itu penjualan saya juga semakin membaik. Waktu Nyepi bulan kemarin misalnya, omset saya malah naik drastis hingga tembus 40 juta," ujarnya.


Melalui usahanya ini, Janarti bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi tetangganya. Karena saat ini, dalam mengelola usahanya itu ia sudah memperkerjakan empat karyawan.


Mempunyai penghasilan yang dibilang tinggi bagi seorang ibu rumah tangga, tidak membuat Janarti merasa puas diri. Pasalnya ia sampai saat ini masih mempunyai keinginan untuk membuat toko. Maklum dalam proses penjualan selama ini hanya melalui media sosial saja.


Kendati berjualan hanya melalui media sosial saja, tingkat pemasarannya tidak bisa diremehkan. Banyak pesanan luar Buleleng yang sudah mencicipi olahan kue dari Janarti, diantaranya dari Denpasar, Yogyakarta, Surabaya , Semarang ,dan Jakarta.


Selain itu, Janarti juga melayani pesanan dalam bentuk parsel. Harga satu parselnya beragam, mulai dari harga 85ribu sampai 750ribu, tergantung isiannya. 


Sebelumnya, kue buatan Janarti hanya dihargai 10 ribu saja perkemasan. Tapi kini harga perkemasan dengan isi 250 gram itu dihargai mulai dari 40 ribu hingga 55 ribu.


Namun, terselip cerita unik dalam nama usaha yang digeluti Janarti. Ia memutuskan menggunakan kata saje sebagai nama produknya. "Saje itu istilah dalam bahasa Bali yang mempunyai arti sungguh. Jadi, saya menggunakan kata saje agar mudah diingat oleh masyarakat Bali pada khususnya," pungkas istri dari Bendesa Adat Buleleng Jro Nyoman Sutrisna ini. (Suy).