Perkembangan penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Buleleng kembali membawa kabar baik, pasalnya hari ini, Sabtu, (13/6), Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd menyampaikan bahwa terdapat tiga pasien terkonfirmasi yang dinyatakan sembuh dan sudah dipulangkan. Kabar baik itu disampaikan dalam jumpa pers bersama awak media di ruang kerjanya.
Gede Suyasa dalam kesempatan itu menerangkan ketiga pasien sembuh itu adalah PDP 91, PDP 93 dan PDP 62 asal Kecamatan Sukasada yang dirujuk ke Denpasar. “Dengan demikian pasien terkonfirmasi asal Kecamatan Sukasada sudah semuanya sembuh, jadi tidak ada lagi yang dirawat,” terang Gede Suyasa yang juga Sekda Buleleng.
Selain itu, Gede Suyasa juga menyampaikan bahwa hari masih terdapat penambahan PDP terkonfirmasi sebanyak 1 orang, yakni PDP 100. Terkait riwayatnya, dijelaskan PDP 100 merupakan rekan PDP 91 yang sempat kontak erat dengan supir Jawa-Bali.
Lebih jauh Gede Suyasa menerangkan bahwa Bupati Buleleng selaku Ketua GTPP Buleleng mengajak seluruh Majelis Desa Adat Tingkat Kecamatan untuk membuat perarem dalam rangka menekan terjadinya penularan Covid-19 dan mewajibkan masyarakat menjalankan protokol kesehatan. “Dalam kurun waktu seminggu kedepan, Majelis Desa Adat se-Buleleng akan membuat perarem bersama prajuru adat yang disertai sanksi bilamana dilanggar,” ujarnya.
Dalam penerapan perarem nanti, Gede Suyasa menegaskan seminggu setelah diterapkan maka selanjutnya Bupati akan melakukan evaluasi terhadap hasil dari perarem itu sendiri. “Jika masyarakat Buleleng mampu disiplin mengikuti perarem desa adat, penularan Covid-19 dapat ditekan, maka Bupati pun juga akan mengevaluasi hal itu melalui perubahan-perubahan kebijakan lagi,” jelasnya.
Terkait perkembangan penanganan terkini Covid-19 di Buleleng, Gede Suyasa menyampaikan masih terdapat 8 PDP terkonfirmasi yang dirawat di Buleleng, dirujuk ke Denpasar sebanyak 2 orang, dan 7 orang yang sejak semula langsung ditangani di Denpasar. Kemudian ODP tersisa 1 orang, OTG karantina mandiri sebanyak 233 orang, dan 6 OTG masih dikarantina di RS Giri Emas. Sedangkan untuk pelaku perjalanan wilayah terjangkit dan wilayah transmisi lokal yang masih dipantau sebanyak 148 orang, dengan rincian, pekerja kapal pesiar 112 orang, TKI lainnya 12 orang, pulang dari LN 1 orang, dan 23 orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia. (Agst-Wir).