100 Hari Kepemimpinan, Bupati Sutjidra Tegaskan Komitmen Bangun Buleleng Era Baru Lewat Semangat Pancasila dan Bung Karno

Admin bulelengkab | 01 Juni 2025 | 147 kali

Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno (BBK) VII Tahun 2025 di Kabupaten Buleleng menjadi panggung penuh makna. Diiringi semangat persatuan dan kebudayaan, ratusan masyarakat dan pelajar menyaksikan Pagelaran Seni dan Budaya yang digelar di Panggung Utama Ruang Terbuka Hijau Bung Karno, Minggu (1/6). Namun bukan hanya suguhan seni yang mencuri perhatian, melainkan pesan kuat dari Bupati Buleleng jadi sorotan utama.


Dalam pidatonya, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra, menyampaikan momen ini sangat spesial. Selain memperingati Hari Lahir Pancasila, juga menandai 100 hari pertama kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Gede Supriatna sejak dilantik pada 20 Februari 2025.


“Kami hadir bukan dengan janji, tapi dengan bukti. Seragam sekolah gratis bagi siswa kurang mampu, ambulan jenazah untuk masyarakat, penataan pedagang bermobil di pasar, penataan wajah kota, hingga stimulus PBB. Semua sudah kami realisasikan,” tegasnya.


Lebih dari itu, Bupati Sutjidra mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu padu membangun Buleleng Era Baru. Ia menekankan pentingnya meneladani ajaran Bung Karno yang tetap relevan dengan Trisakti, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam budaya.


“Dengan semangat Pancasila dan pemikiran Bung Karno, saya yakin Buleleng bisa menjadi kabupaten yang harmonis, maju, dan membanggakan. Mari kita bergotong royong wujudkan Buleleng yang PATEN!” ujarnya.


Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Buleleng, I Gede Sandhiyasa, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan BBK 2025 digelar sepanjang bulan Juni, dari tingkat kabupaten hingga desa.


“Peringatan ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah ajakan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan menghidupkan kembali ajaran Bung Karno yang mengakar pada jati diri bangsa,” ungkap Sandhiyasa.


Dengan tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” dan “Prana Jagat Kerthi”, kegiatan ini meliputi upacara, seminar, aksi lingkungan, hingga pemberdayaan UMKM yang menandai kebangkitan kesadaran berbangsa lewat pendekatan yang menyentuh semua kalangan.


"Pagelaran seni menjadi klimaks penuh warna. Iringan tari, musik tradisional dan pementasan tematik tentang perjuangan Bung Karno menjadi refleksi kolektif, bahwa budaya dan ideologi bisa berjalan seiring, menguatkan identitas dan arah masa depan bangsa," tutupnya.