Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa,M.Pd meminta agar peserta bimbingan Teknik (Bimtek) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) nanti benar-benar orang yang tepat dan siap full power dalam melaksanakan tugasnya. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Implementasi SPAB oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Ruang Rapat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Kamis, (2/9).
Sekda Suyasa menerangkan dengan tepatnya orang-orang yang nantinya mengikuti bimtek tersebut, pembentukan tim fasilitator aman bencana dapat maksimal melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah. “Dalam diskusi rapat tadi, kami menilai batasan umur dari 25 sampai 50 tahun itu cukup bagus dan masih energik. Jadi nanti dalam pengimplementasian materi bimtek ke masing-masing sekolah dapat berjalan dengan baik dan power full,” terangnya.
Selain itu, Sekda Suyasa juga meminta agar dalam pelaksanaan bimtek nanti dilakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat, sehingga kondisi pandemi di Buleleng ini tidak bertambah kasus positif akibat bimtek.
Sementara itu, pimpinan rombongan BNPB, Meilina Wulandari selaku Analis Kebijakan Ahli Madya menyampaikan bahwasannya Buleleng pada tahun 2019 juga pernah mengikuti bimtek SPAB, dan sudah dibentuk tim fasilitator keamanan bencana. “Melalui rakor hari ini, ke depannya kami berharap setelah mengikuti bimtek, Buleleng semakin banyak memiliki tim fasilitator keamanan bencana. Mengingat Buleleng sangat luas dibandingkan kabupaten lain di Bali,” ujar Meilina.
Ditambahkan, pelaksanaan bimtek nanti direncanakan berlangsung pada minggu ketiga bulan September ini. Namun demikian, pihaknya membutuhkan ijin dari Satgas Covid-19 dan pimpinan daerah mengingat Buleleng masih dalam masa pandemi level 4. “Semoga kami mendapat ijin dalam melaksanakan bimtek, karena bimtek ini sangat penting bagi satuan pendidikan. Kami sudah mengatur pelaksanaan bimtek secara ketat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Mulai dari wajib swab H-1, minimal sudah tervaksin tahap satu dan jumlah peserta kami batasi 40 orang,” tegasnya. (Agst).