Sanitasi masyarakat menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR). Tahun ini, dinas yang dipimpin oleh Putu Adiptha Eka Putra itu menyalurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebanyak 2,2 miliar rupiah. DAK tersebut disalurkan kepada masyarakat untuk membangun 270 unit tangki septik skala individual perdesaan dengan bilik sederhana.
Ditemui di ruang kerjanya pada Selasa, (14/6), Adiptha menyebutkan 5 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang masing-masing berada di Desa Tembok, Desa Tejakula, Desa Tegal Linggah, Desa Banjar Tegeha, dan Desa Pemuteran itu diberikan anggaran untuk membangun fasilitas sanitasi air limbah secara swakelola. Teknis pekerjaan memang sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat, namun Dinas PUTR tetap memberikan pendampingan teknis.
“Kita di internal juga ada tenaga fasilitator masyarakat yang mendampingi masing-masing desa itu, mendampingi di masing-masing tahapan sehingga secara total bisa tepat waktu di sana,” jelasnya.
Sebelum memulai proses pembangunan sanitasi air limbah, pihaknya terlebih dahulu memastikan penerima bantuan memiliki lahan yang cukup untuk membangun, selain itu akses air bersih juga wajib ada. Biasanya KSM memasoknya dari penyedia air bersih di desa seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) atau kelompok masyarakat pengelola air bersih.
KSM akan mulai bekerja didampingi oleh tenaga fasilitator dengan memanfaatkan anggaran yang tersedia secara optimal. Terkait progres secara keseluruhan di Kabupaten Buleleng kata Adiptha per hari ini sudah mencapai 25%. Pihaknya menargetkan bulan Oktober ini pengerjaan sudah mencapai 100%.
Menurut Adiptha, program swakelola ini selain memberikan akses sanitasi yang layak kepada masyarakat kurang mampu, juga menyediakan program padat karya yang bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat setempat.
“Masyarakat sangat antusias, jadi bersyukur di era pandemi ini masih ada proyek di desa yang bisa menggerakkan ekonomi desa,” demikian Adiptha. (can)