Pemerintah Kabupaten Buleleng terus memperkuat komitmen terhadap penerapan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) sebagai bagian integral dari pembangunan daerah. Hal ini ditunjukkan melalui pelaksanaan Rapat Koordinasi Kelompok Kerja (Pokja) PUG bertempat di Gedung Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Rabu, (30/7).
Rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka, dihadiri seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung sebagai anggota Pokja.
“Kegiatan ini untuk menguatkan kembali komitmen semua OPD dalam menyusun program yang mengarusutamakan gender, agar pelayanan terhadap seluruh komponen masyarakat baik laki-laki, perempuan, lansia, anak-anak, hingga disabilitas dapat berjalan maksimal,” jelas Riang Pustaka.
Lebih jauh, pihaknya menyampaikan target daerah dalam menurunkan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) yang saat ini berada di angka 0,3. Menurutnya, penurunan menuju 0,1 atau bahkan 0 menjadi indikator kuat bahwa Buleleng mampu mengurangi kesenjangan peran antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai sektor.
“Pembangunan itu seperti berjalan dengan dua kaki laki-laki dan perempuan. Kalau hanya satu kaki, kita akan tertatih. Jadi perlu keseimbangan untuk bisa melaju cepat,” tegasnya.
Selain IKG, Kabupaten Buleleng juga menargetkan peningkatan Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang mencakup indikator pendidikan, kesehatan, dan pendapatan. Pihaknya menyoroti masih rendahnya partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi dan kontribusi ekonomi rumah tangga, sebagai tantangan nyata yang perlu diatasi bersama.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pokja PUG melalui sambutan yang dibacakan oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda, Ida Ayu Kade Septiani Utami, menyampaikan bahwa PUG bukan sekadar tambahan program, melainkan pendekatan menyeluruh yang harus terintegrasi dalam setiap kebijakan dan kegiatan.
“Keberhasilan PUG membutuhkan sinergi dari semua pihak, terutama para ketua vokal poin di masing-masing OPD sebagai garda terdepan,” ujar Septiani.
Dalam pemaparannya, Ia menyoroti lima aspek strategis dalam penguatan PUG, yakni, peningkatan pemahaman, penguatan kapasitas, integrasi dalam perencanaan, penganggaran responsif gender, serta monitoring dan evaluasi yang konsisten dan transparan.
Rapat koordinasi ini juga menghadirkan narasumber dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali, yaitu Agung Rai Kartini, I Nyoman Widiartha Mahajaya, dan Nyoman Andika Triadi. Ketiganya memberikan masukan strategis untuk mendukung efektivitas pelaksanaan PUG di Buleleng. (Rka)