Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST meminta agar keberadaan tempat kremasi di Setra Buleleng tidak diperuntukan hanya untuk warga Kecamatan Buleleng, namun untuk seluruh warga masyarakat Kabupaten Buleleng. Tentunya dibarengi dengan harga yang murah dan fasilitas yang baik. Hal itu diungkapkan ketika meninjau persiapan pemelaspasan Krematorium Setra Buleleng, Selasa, (29/12).
Dalam tinjaunnya, orang nomor satu di Buleleng itu menyatakan dengan keberadaan tempat kremasi ini sangat mengapresiasi dan berharap tempat ini memang disiapkan untuk rakyat, khususnya masyarakat yang ada di Kabupaten Buleleng. Selain itu, Agus Suradnyana juga menekankan kepada prajuru(pengurus) tempat ini bisa meringankan umat, baik segi harga dan fasilitas sehingga masyarakat sangat merasakan di bantu.
“Bangunan tempat kremasi ini mempermudah masyarakat umat Hindu di Buleleng, Karena sekarang ini memang sudah zamannya. Zaman itu kan terus berubah sesuai dengan keperluan dan kepentingan masyarakat. Sepanjang itu membantu umat, saya sangat setuju karena banyak masyarakat yang dibantu meringankan bebannya," ucapnya.
Usai pemelaspasan tersebut, Kelian Desa Adat Pakraman Buleleng Nyoman Sutrisna menyampaikan kegiatan pembangunan kremasi ini salah satu program utama Desa Adat Buleleng dengan berbagai dukungan-dukungan dari pihak yang terkait untuk menata dan memanfaatkan 1,92 hektar luas tanah setra guna lebih meciptakan suasana berkrama sesama umat terutama umat beragama Hindu. Krematorium ini bukan untuk masyarakat Buleleng saja. Sehingga dalam pembangunan serta dalam hal untuk memuput upakara sangat diperhitungan dengan rinci.
“Bangunan ini bukan hanya untuk masyarakat Buleleng saja melainkan untuk semua masyarakat yang ingin melaksanakan upacara yadnya disini. Hanya saja kalau diluar masyarakat Buleleng biayanya lebih mahal,” ujar Sutrisna.
Lebih lanjut Sutrisna mengungkapkan direncanakan tempat kremasi ini akan mulai beroperasi bulan Januari tahun 2021. (dlno)