Pemkab Buleleng berpartisipasi dalam Pertemuan Monitoring & Evaluasi di Desa Pedawa dan Penutupan Program Responsif Innovation Fund (RIF) Tahap III yang digelar Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI, bertempat langsung di Hotel Sunari Kutus-kutus Lovina, Kabupaten Buleleng, Rabu, (27/10).
Program RIF merupakan Proyek-Proyek Dukungan Nasional untuk Pengembangan Iklim Usaha Daerah/Dukungan Nasional untuk Pengembangan Ekonomi Daerah dan Regional. Program ini merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia melalui Bappenas dan Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC).
Kabupaten Buleleng sendiri terpilih dalam pelaksanaan RIF tahap III tentang pengembangan kapasitas untuk meningkatkan iklim investasi lokal dan pengembangan ekonomi lokal di tingkat nasional dan di total 6 kabupaten/kota terpilih di Indonesia. Di antara 6 kabupaten / kota, 3 dimasukkan dalam Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) sebagaimana dinyatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan 2020-2024. Daerah ini didukung melalui RIF,yang pelaksanaannya telah dilakukan pada Bulan Mei tahun 2020 sampai Oktober 2021.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Buleleng merekomendasikan langsung kawasan Bali Aga sebagai salah satu yang mempunyai karya-karya seni yang bisa berkembang pesat.
Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Buleleng Nyoman Genep dalam paparannya mengatakan sudah memetakan produk-produk unggulan yang terdapat di Bali Aga. Di Desa Tigawasa terdapat anyaman bambu yang didukung dengan adanya kawasan pengembangan hutan bambu. Di Desa Pedawa terdapat produksi gula aren.
Adapun hasil program RIF Tahap III di Kabupaten Buleleng kawasan Bali Aga yakni 1. Peningkatan produksi gula batok, anyaman bambu, madu dan olahan kopi, 2. Terbentuknya pengemasan gula aren, 3. Tergabungnya Bali Aga dalam sistem promosi online serta peningkatan kapasitas dan kerja sama bumdesma. (dlo)