Kemajuan teknologi di bidang keterampilan berwirausaha, khususnya pemasaran secara digital (Digital Marketing) sangatlah penting dalam memasarkan produk-produk usaha. Melihat hal itu, Pemerintah Kabupaten Buleleng berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kominfo Yogyakarta mengadakan pelatihan pemasaran digital untuk purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) selama empat hari di Hotel Puri Saron Buleleng, Senin, (21/3).
Pelatihan ini dibuka secara langsung yang ditandai pemakaian tanda pengenal peserta secara simbolis oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Buleleng Nyoman Genep didampingi Kepala Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng Ketut Suwarmawan dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng Komang Sumertarjaya.
Dalam kesempatan itu, Nyoman Genep saat ditemui usai membuka acara mengatakan, purna PMI yang banyak memiliki pengalaman di luar negeri menjadi modal awal yang bisa digunakan untuk mendukung keterampilan berwirausaha, khususnya pemasaran secara digital.
“Kapasitas mereka di bidang usaha pastinya sudah bagus, sekarang perlu ditingkatkan bagaimana pemasarannya melalui latihan digital. Sehingga dalam era digitalisasi masyarakat khususnya PMI yang mengikuti kegiatan ini akan menjadi mudah melakukan usaha di sektor digital,” ucapnya.
Lebih jauh, Nyoman Genep menyampaikan melalui kerja sama dengan BPSDMP Kominfo Yogyakarta kedepannya, masyarakat Buleleng khususnya penduduk usia produktif bisa terus meningkatkan kapasitasnya di era digitalisasi, sehingga dapat mempermudah pemasaran bagi pelaku usaha.
“Dengan adanya pelatihan pemasaran digital untuk purna PMI, diharapkan dunia usaha di Kabupaten Buleleng bisa semakin berkembang dan memiliki daya saing yang berkualitas tinggi,” harapnya.
Sementara itu, Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta Kristiani Julita menyampaikan pelatihan ini merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kominfo salah satunya Thematic Academy (TA) yang menyasar komunitas-komunitas tertentu. Dalam pelatihan yang diberikan Purna PMI ini akan dibekali berbagai macam digital skill untuk pengembangan UMKM.
Selain itu, Kristiani Julita mengatakan melihat Provinsi Bali khususnya Kabupaten Buleleng yang mempunyai sumber daya alam, dan pariwisata yang sangat besar, berharap apa yang diberikan dalam pelatihan itu menjadi modal utama bagi PMI yang nantinya bisa mengembangkan dirinya masing-masing.
Untuk diketahui, jumlah peserta dalam pelatihan itu sejumlah 59 orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu sebelum pelatihan dilakukan tes swab, dan menggunakan masker saat mengikuti pelatihan. (Wir)