Siapkan Antisipasi Potensi La Nina, Pemkab Buleleng Lakukan Rapat Kesiapsiagaan Bencana

Admin bulelengkab | 23 November 2021 | 171 kali

Guna mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi potensi dampak La Nina pada musim hujan, Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam hal ini yang dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa melakukan Rapat Kesiapsiagaan Bencana di Kabupaten Buleleng di Gedung Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Selasa, (23/11). 


Ditemui seusai rapat, Sekda Suyasa mengatakan bahwa dari hasil pemaparan BMKG, La Nina merupakan anomali suhu yang berdampak pada peningkatan curah hujan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Buleleng akan mengingatkan melalui surat edaran langkah-langkah yang direkomendasi oleh BMKG termasuk masukan peserta rapat. 


"Ini dilakukan agar menjadi pedoman di setiap institusi termasuk juga kepala wilayah, baik itu camat, perbekel, maupun yang lainnya," ucapnya. 


Terkait dengan koordinasi lapangan, Suyasa menyampaikan pihak BPBD Kabupaten Buleleng menyiapkan skema-skema jikalau nantinya terjadi pengaruh La Nina di dalam satu kawasan tertentu. "Ini tentu kita baru antisipasi dan mudah-mudahan tidak berdampak yang lebih jauh," harapnya.


Lebih lanjut, Suyasa menjelaskan pada Bulan Februari tahun depan, di Kabupaten Buleleng memiliki curah hujan yang tinggi, hal itu dilihat dari pemaparan BMKG. 


Lebih jauh, Suyasa mengatakan setiap tahunnya, Pemerintah Kabupaten Buleleng dan masyarakat sendiri melakukan antisipasi terjadinya bencana alam dengan melakukan pembersihan sungai, menghindari pembuangan sampah sembarangan, membersihkan pohon-pohon yang ada di jalan, dan segera melaporkan jika ada potensi bencana di suatu tempat. 


Sementara itu, ditempat yang sama, Dwi Hartanto selaku Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG wilayah III mengatakan La Nina ini mengakibatkan Bali pada umumnya, Buleleng pada khususnya sering mengalami hujan deras, hal itu sudah dirasakan pada satu bulan terakhir. 


"Perlu diingat, bahwa La Nina itu bukan badai tropis, tetapi hanya fenomena alam yang menambah curah hujan. Jadi itu suatu informasi penting yang kami sampaikan ke masyarakat," ujarnya. 


Maka dari itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik, harus tetap waspada dan melakukan antisipasi mitigasi dengan menebang pohon yang sudah tua, membersihkan sungai atau got, memasang rambu-rambu rawan longsor dan lain sebagainya. 


Selain itu, pihaknya juga menyampaikan selain intigasi yang dilakukan, respon cepat dari informasi BMKG terkait cuaca ekstrem sangat perlu dilakukan, Pemkab bisa langsung melihat seberapa besar dampak curah hujan yang akan terjadi. (Wir)