Pemkab Buleleng Intensifkan Upaya Penurunan Stunting dengan Program Inovatif dan Kolaboratif

Admin bulelengkab | 26 Agustus 2024 | 263 kali

Pemerintah Kabupaten Buleleng terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya dengan menerapkan program-program inovatif dan kolaboratif. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas.


Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,  Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka, menegaskan bahwa penanganan stunting menjadi prioritas utama pemerintah pada tahun ini. "Kami fokus pada pencegahan sejak dini, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan anak," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat,  (23/8).


Sosialisasi dan edukasi masyarakat menjadi bagian penting dalam upaya penanganan stunting. Dalam rangkaian acara Buleleng Development Fair (BDF) yang berlangsung dari 16 hingga 22 Agustus 2024 lalu dan juga di acara Car Free Day setiap Minggu di Taman Kota. DP2KBP3A hadir untuk memperluas informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stunting.


Riang juga mengungkapkan bahwasanya tingkat IQ rata-rata masyarakat Indonesia yang masih berada di angka 78, jauh di bawah rata-rata negara maju yang berkisar diatas 100. Menurutnya, hal ini berdampak signifikan terhadap ketahanan mental generasi penerus dan memperkuat urgensi penanganan stunting secara komprehensif untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.


Tidak hanya berfokus pada pemberian makanan tambahan dan edukasi gizi, Pemerintah Kabupaten Buleleng juga menggali akar masalah stunting yang lebih dalam, seperti kemiskinan, akses terbatas terhadap layanan kesehatan, dan rendahnya pengetahuan masyarakat. 


"Kami menyadari bahwa stunting adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif. Oleh karena itu, kami melibatkan berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi," lanjut Riang.


Sejumlah program unggulan yang tengah digalakkan oleh Pemkab Buleleng meliputi peningkatan gizi ibu hamil, pemberian makanan tambahan untuk balita yang berisiko stunting, edukasi gizi bagi masyarakat, peningkatan akses layanan kesehatan, serta kolaborasi lintas sektor.


Melalui posyandu dan program kunjungan rumah, ibu hamil diberikan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan suplementasi yang memadai. Balita yang berisiko stunting juga mendapatkan makanan tambahan bergizi guna menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.


Dengan upaya yang semakin intensif ini, pihaknya berharap dapat menurunkan angka stunting secara signifikan dan menciptakan generasi penerus yang lebih sehat dan cerdas.(Rka).