Tidak Ada Tambahan Pasien Terkonfirmasi Positif, Kedatangan PMI Terus Ditangani

Admin bulelengkab | 23 Mei 2020 | 103 kali

Perkembangan penanganan Covid-19 di Kabupaten Buleleng pada hari ini cukup baik, hal itu terlihat dari nihilnya penambahan pasien yang terkonfirmasi positif. Sebaliknya angka kesembuhan pasien terkonfirmasi positif yang telah ditangani pun juga terus bertambah, seperti pada hari ini seorang terkonfirmasi positif dari Buleleng yang dirujuk ke Denpasar telah dinyatakan bebas Covid-19 sehingga hanya perlu pemulihan lebih lanjut sebagai pasien non-covid. Demikian disampaikan oleh Gede Suyasa selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng melalui jumpa pers online pada Sabtu (23/5).

Menanggapi pertanyaan wartawan terkait penanganan PMI, Suyasa mengatakan bahwa GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng hingga saat ini masih menangani kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Buleleng. Namun untuk saat ini penanganannya lebih banyak dilakukan oleh pihak pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Tercatat untuk saat ini terdapat 149 PMI asal Buleleng yang tengah menjalani masa karantina di Denpasar.

Terkait rilis data hari ini, Suyasa memaparkan hingga saat ini terdapat 11 orang pasien terkonfirmasi positif yang dirawat di Buleleng, dan 5 yang dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Selain itu terdapat 6 pasien terkonfirmasi positif asal Buleleng yang sejak awal memang ditangani di Denpasar. Sementara pasien yang telah sembuh hingga saat ini terakumulasi sebanyak 36 orang

Beralih ke data lainnya, sebut Suyasa terdapat 1 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 223 Orang Tanpa Gejala (OTG) yang menjalani karantina mandiri. Selain itu pihaknya kini tengah mengawasi 207 orang yang memiliki riwayat perjalanan ke wilayah terjangkit yang terdiri dari 134 pekerja kapal pesiar, 50 TKI lainnya, 2 orang perjalanan dari luar negeri, dan 21 orang perjalanan dari wilayah transmisi lokal di Indonesia.

Menanggapi pertanyaan lainnya terkait pasien positif dari Seririt yang pada Jumat kemarin (22/5) terkonfirmasi positif, Suyasa mengungkapkan pada hari ini pihaknya sudah melakukan penelusuran atau tracing riwayat kontak erat pada pasien dengan kode PDP 61 itu. Hasil dari penelusuran terungkap ternyata yang bersangkutan sempat ke Desa Bondalem untuk mengunjungi keluarganya pada awal masa karantina desa.

“Yang bersangkutan sempat berkunjung ke sana 4 Mei, pas hari pertama karantina” jelas Suyasa.

Dari hasil penelusuran itu juga ditemukan 26 orang sempat kontak erat dengan PDP 61 yang sebagian besar adalah keluarganya. Semuanya sudah menjalani rapid test dan hasilnya 20 orang negatif atau non-reaktif, sedangkan 6 orang masih dalam proses rapid test. (cnd)