Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka stunting di daerah. Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, secara resmi membuka Rembuk Stunting Kabupaten Buleleng Tahun 2025 di Gedung Wanita Laksmi Graha, Singaraja, Selasa (8/7). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menyusun langkah strategis menuju nol stunting di Buleleng.
“Stunting bukan sekadar soal gizi, tetapi menyangkut kualitas generasi penerus, daya saing daerah, dan keberlanjutan pembangunan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Supriatna dalam sambutannya, didampingi Sekretaris Daerah Gede Suyasa serta jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Dalam lima tahun terakhir, angka stunting di Buleleng menunjukkan penurunan signifikan. Berdasarkan data Pemkab, prevalensi stunting berhasil ditekan dari 22,05 persen pada 2019 menjadi 6,2 persen di tahun 2023. Pada 2024, angka itu diproyeksikan kembali turun menjadi 2,6 persen.
Menurut Wabup Supriatna, pencapaian ini tak lepas dari kerja kolaboratif berbagai pihak mulai dari tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, sektor swasta, hingga keterlibatan keluarga.
“Kita belum selesai. Masih ada anak-anak yang tumbuh tanpa gizi cukup, masih ada keluarga yang belum memahami pentingnya pola asuh sehat. Tugas kita belum selesai,” ungkapnya
Selain itu, program “Orang Tua Asuh Balita Stunting” kembali digalakkan. Melalui inisiatif ini, masyarakat diajak berperan aktif dengan memberikan dukungan berupa makanan bergizi, akses air bersih, dan edukasi bagi keluarga rawan stunting.
Wabup Supriatna juga mendorong seluruh OPD untuk mulai menyusun program dan anggaran yang fokus pada penanganan stunting dalam rencana kerja tahun 2026. Desa dan kelurahan yang ditetapkan sebagai lokus stunting dalam rembuk ini akan menjadi dasar penyusunan program kerja lintas sektor.
“Kita ingin stunting menjadi prioritas utama dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2026,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Supriatna mengajak seluruh pihak untuk melibatkan hati dan tenaga dalam memutus mata rantai stunting. Pihaknya berharap anak-anak Buleleng tumbuh sehat, cerdas, kuat, dan siap membangun masa depan yang gemilang. (Rka)