Musim penghujan segera tiba, antisipasi adanya resiko bencana yang mengancam keselamatan masyarakat di beberapa titik ruas jalan, sejumlah pohon perindang dipangkas dan dirapikan.
“Pemangkasan dan perapian pohon perindang berisiko bencana ini kami eksekusi segera karena sudah memasuki musim penghujan. Kami juga mengantisipasi awal bencana ranting patah, pohon tumbang yang dapat mengganggu akses jalan dan mengancam keselamatan masyarakat,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Ariadi Pribadi, Senin,(25/11).
Lebih lanjut ujar Kalak BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi bahwasannya, pemangkasan dan perapian pohon perindang berisiko, sudah melalui pemetaan risiko bencana. Selain juga sudah melalui prosedur pengusulan dan izin pemangkasan ke Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur (Jatim)-Bali yang memiliki kewenangan atas aset.
“Pemangkasan dimulai dari ruas jalan di Kecamatan Sawan dan Kubutambahan, Buleleng, oleh Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng bersama tim gabungan dari sejumlah instansi terkait,”jelasnya.
Pemangkasan dan perapian pohon perindang ini dilakukan dengan berkolaborasi dengan Dinas PUTR Buleleng, Dinas Lingkungan Hidup Buleleng, Satpol PP, termasuk Bhabinkamtibmas dan Babinsa di wilayah kerja.
Sementara itu dari hasil pendataan, ada puluhan pohon perindang jalan nasional yang dinyatakan berisiko bencana. Sebanyak 65 pohon di ruas jalan batas kota Singaraja-Cekik (ujung barat Buleleng, 12 pohon di jalan batas kota Singaraja-Amlapura. Seluruh pohon berisiko bencana ini akan dipangkas dan dirapikan secara bertahap dan terjadwal.
Keberadaan pohon-pohon perindang terutama di ruas jalan nasional wilayah Buleleng cukup banyak. Pohon perindang itu dominan sudah berumur tua dengan ukuran jumbo. Pertumbuhan pohon yang sudah tua ini sebagian ada yang kondisi condong ke jalan sehingga dinilai berisiko memicu bencana, terutama saat musim hujan deras yang disertai angin deras.(Llk/wd)