Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Buleleng dengan bangga menggelar Festival Literasi Buleleng 2024 yang berlangsung dari 3 hingga 13 September 2024. Festival ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah dalam meningkatkan kabupaten literasi yang berdaya saing.
Acara ini bertepatan dengan Hari Kunjung Perpustakaan yang diperingati setiap tanggal 14 September, dengan tema “Buleleng Berbangga, Literasi Penuh Warna.” Festival ini diawali dengan Lomba Bercerita tingkat SD yang berlangsung di Halaman Kantor DAPD Kabupaten Buleleng, Selasa (3/9).
Gede Sugiartha Widiada, Asisten III Setda Buleleng, membuka acara sekaligus menyampaikan sambutan dari Penjabat Bupati Buleleng. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa festival literasi perdana ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan momen penting untuk mendorong minat baca dan cinta literasi di kalangan masyarakat. Literasi, menurutnya, adalah pondasi utama dalam pendidikan dan pembangunan karakter bangsa.
“Melalui festival ini, kita berharap dapat menumbuhkan semangat membaca dan menulis di semua lapisan masyarakat Buleleng. Literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup literasi digital, finansial, budaya, dan lainnya. Setiap ‘warna’ literasi ini penting untuk membangun masyarakat Buleleng yang komprehensif dan berdaya saing,” kata Gede Sugiartha.
Pihaknya menambahkan bahwa peningkatan literasi akan sangat mendukung Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM).
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat Buleleng untuk berpartisipasi aktif dalam festival literasi ini dan menjadikannya sebagai momentum untuk membangun budaya literasi yang kuat di Kabupaten Buleleng,” ajaknya.
Menutup sambutannya, Gede Sugiartha menyatakan keyakinannya bahwa dengan semangat gotong royong dan kreativitas yang menjadi ciri khas masyarakat Buleleng, kabupaten ini dapat diakui sebagai Kabupaten Literasi dan menjadi contoh dalam pengembangan literasi di tingkat provinsi maupun nasional.
Sementara itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng, Made Era Oktarini, mengatakan bahwa festival ini merupakan langkah penting dalam memperkuat literasi di Buleleng. “Kegiatan ini merupakan awal dari rangkaian acara Festival Literasi Kabupaten Buleleng. Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat baca dan literasi di Buleleng, yang selama dua tahun terakhir telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam Indeks Peningkatan Literasi Masyarakat,” ujarnya.
Festival ini menawarkan berbagai kegiatan menarik yang melibatkan peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK/PAUD hingga SMA/SMK, serta para pengelola perpustakaan. Beberapa lomba yang diselenggarakan antara lain Lomba Bercerita Tingkat SD, Lomba Sinopsis Tingkat SMA/SMK, Lomba Pustakawan, Lomba Mewarnai Tingkat PAUD/TK, Lomba Kliping Konten Lokal Tingkat SD dan SMP, Lomba Menulis Sejarah Desa Tingkat Pengelola Desa, Lomba Karya Tulis Konten Lokal, Lomba Video Reel, Apresiasi Pemustaka, serta Bedah Buku untuk mengupas karya sastra yang menjadi inspirasi.
“Acara ini bukan hanya sekadar festival, tetapi sebuah gerakan untuk menjadikan Buleleng sebagai Kabupaten Literasi. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, Buleleng siap menjadi contoh dalam pengembangan literasi di tingkat provinsi bahkan nasional,” tegasnya.
Ia berharap Festival Literasi ini dapat menjadi agenda tahunan sebagai upaya berkelanjutan untuk menjadikan Buleleng sebagai kabupaten yang dikenal dengan kekuatan literasinya. “Semoga festival ini dapat terus berlanjut setiap tahunnya, sehingga literasi di Kabupaten Buleleng semakin kuat dan mampu membawa kita menuju Kabupaten Literasi,” pungkasnya. (Suy)