Kerja keras berbagai pihak untuk menangani Covid-19 di Kabupaten Buleleng terus dilakukan. Hasilnya pasien yang dirawat di RS Giri Emas dinyatakan sembuh 1 orang dengan kode PDP 29 seorang pedagang. Dengan demikian sampai hari Kamis sore, (7/5), jumlah pasien sembuh sebanyak 18 orang. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa dalam jumpa pers online.
Namun demikian pasien terkonfirmasi positif yang dirawat di RS Giri Emas bertambah 2 orang sehingga jumlahnya menjadi 18 orang. Sementara itu sudah ada 4 pasien dirujuk ke RSUP Sanglah, dan ada 7 pasien yang dirawat di Denpasar.
Data perkembangan Covid-19 Buleleng yang juga dipaparkan, yaitu: Orang Dalam Pemantauan (ODP) sisanya 3 orang. Orang Tanpa Gejala (OTG) terdiri dari: Karantina mandiri 251 orang, karantina di SD Bondalem 10 orang, karantina di RS Giri Emas 2 orang. Pemantauan pelaku perjalanan, sisanya 336 orang, terdiri dari: Pekerja kapal pesiar 198 orang, TKI lainnya 73 orang, WNA 3 orang, perjalanan LN 4 orang, dan dari daerah transmisi lokal 58 orang.
Menjawab adanya beras yang dikembalikan oleh sejumlah warga yang dikarantina di Desa Bondalem, Suyasa yang juga Sekda Buleleng menjelaskan seluruh beras yang didrop ke Bondalem berasal dari Bulog yang dimiliki oleh masing-masing pemerintah daerah. Sebelumnya Sekda sudah mengingatkan sebelum dibagikan agar dicermati kualitas berasnya, namun karena jumlahnya cukup banyak ada diantara beras yang dibagikan itu ditolak warga karena kwalitasnya buruk.
Terkait ini Bupati meminta agar beras rusak itu diganti. Terkait ini, Sekda sudah meminta maaf, dan pihak Bulog berjanji mengganti dengan beras baru yang didatangkan dari NTB. Rencananya beras itu akan datang besok. Mengenai pengemasan beras baru itu, agar pihak Desa Bondalem tidak kesulitan, Sekda Suyasa sudah meminta semua SKPD Pemkab Buleleng turut membantu mengemasnya. "Jumlah beras baru itu sebanyak 30 ton. Nanti dibagi-bagi menjadi per bungkus 2,4 kg untuk satu jiwa, dimana setiap SKPD akan melakukan semua pengerjaan pembagiannya sehingga kerjanya cepat," ucapnya. Pengerjaan pengepakan beras per 2,4 Kg itu dilakukan di setiap kantor SKPD agar tidak melanggar protokol Covid-19 dalam hal kerumunan orang.(st-wid-candra-agst)