Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng bersama Polres Buleleng melaksanakan panen jagung dan peluncuran benih jagung hibrida unggulan “Goak Poleng” di Hutan Kota Singaraja, Banyuasri, Rabu (13/8). Kegiatan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang melibatkan unsur TNI/Polri, kelompok tani, dan peneliti lokal.
Bupati Sutjidra menyampaikan jagung merupakan komoditas yang strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan. Karena, kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat setelah beras. Selain penghasil bahan pokok, hampir seluruh bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan.
“Pertumbuhan jagung Goak Poleng di Integrated Farm Kabupaten Buleleng menunjukkan hasil memuaskan. Benih jagung ini bersih dan berkualitas. Diharapkan dapat menjadi pemicu daerah lain untuk mengembangkannya karena jagung memiliki potensi strategis sebagai pengganti beras,” katanya.
Bupati menambahkan, pemerintah daerah akan mengembangkan produk olahan berbasis jagung, termasuk rencana peluncuran “Nasi Jagung Buleleng”. Ia juga menekankan pentingnya menjaga hasil pertanian lokal agar tidak keluar daerah dan meningkatkan minat generasi muda di sektor pertanian. “Benih ini diharapkan menjadi ikon Buleleng sekaligus mendorong kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan petani,” tutupnya.
Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, mengatakan panen sekaligus peluncuran benih jagung tersebut menjadi momen penting dalam penguatan ketahanan pangan di Buleleng. “Hari ini merupakan momen bersejarah. Kegiatan ini bukan hanya simbol keberhasilan di bidang pertanian, tetapi juga bukti nyata Polri hadir untuk masyarakat mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” ujarnya.
Benih jagung Goak Poleng merupakan hasil pengembangan yang memiliki produktivitas tinggi, tahan hama, serta adaptif terhadap iklim Buleleng. Nama Goak diambil dari sifat burung gagak yang cerdas dan adaptif, sedangkan Poleng merujuk pada filosofi Rwa Bhineda atau keseimbangan dua unsur berlawanan. Penanaman perdana dilakukan pada 16 April 2025.
Kapolres menambahkan, program ini juga dimanfaatkan untuk mengaktifkan kembali lahan-lahan tidur milik masyarakat, mengingat sebagian besar tenaga kerja muda di Buleleng bekerja di sektor pariwisata. “Kami berharap hasilnya dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan, khususnya jagung, serta membuka peluang ekonomi baru,” kata AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi. (Wir)