Kabupaten Buleleng yang masih dalam kondisi pandemi Covid-19 kini harus berhadapan dengan fenomena La Nina. Tentunya berbagai dampak akibat cuaca yang ekstrim akan melanda Buleleng. Terkait itu, Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Ketut Suwarmawan, S.STP.,MM mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan siaga serta menjaga daya tahan tubuh dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) aktivitas sehari-hari.
Rabu, (1/12), Ketut Suwarmawan mengakui dengan curah hujan yang begitu tinggi akibat fenomena La Nina mengakibatkan di beberapa titik di Buleleng tertimpa bencana alam. Kendati pun demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng secara sigap merespon dampak itu, baik dalam hal tindakan penanganan lokasi pasca bencana dan pemberian sembako. ”Pemerintah telah merespon cepat atas dampak yang ditimbulkan akibat fenomena La Nina. Kami mohon masyarakat untuk selalu waspada dan siaga ketika hujan dengan intensitas tinggi terjadi, kurangi aktivitas di luar yang tidak terlalu penting,” ujar Suwarmawan di ruang kerjanya.
Cuaca buruk dimasa pandemi ini juga sangat penting untuk disiplin menerapkan PHBS. Suwarmawan yang juga Kadis Kominfosanti Buleleng itu meminta masyarakat menjaga kondisi tetap sehat tentunya juga dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) . “Cuaca sekarang ini sangat rentan menyebabkan kondisi kita melemah, maka dari itu kami mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh tetap fit. Mari terapkan PHBS dan disiplin Prokes, sehingga fenomena La Nina dan pandemi ini tidak menjadikan perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng meningkat,” ajaknya.
Sementara itu, terkait perkembangan harian penanganan Covid-19 hari ini tercatat satu orang masuk konfirmasi baru. Sehingga jumlah kumulatif kasus konfirmasi bertambah menjadi 10.456 orang, dengan rincian; sembuh 9.914 orang, meninggal 537 orang dan dalam perawatan sebanyak 5 orang. (Agst).