Perkembangan terbaru penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan 2 pasien dinyatakan sembuh sedangkan pasien terkonfirmasi bertambah 1 orang. Hal tersebut sampaikan oleh Sekretaris Gugus Tugas (GTPP) Covid-19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat menyelenggarakan jumpa pers secara virtual bersama awak media, Rabu (1/7) di ruang kerjanya. Dengan bertambahnnya pasien sembuh tersebut maka secara akumulatif berjumlah 86 orang dan pasien terkonfirmasi secara akumulatif berjumlah 95 orang.
Menurut Gede Suyasa pasien sembuh tersebut dengan kode PDP 104 dari Kecamatan Seririt yang pernah kontak erat dengan sopir Jawa-Bali. Kemudian Kode PDP 106 dari Kecamatan Tejakula yang dirawat selama 11 hari dengan 6 kali swab hasil negatif dan dinyatakan sembuh. Disisi lain masih ada penambahan pasien terkonfirmasi sebanyak 1 kode PDP 115 dari Kecamatan Buleleng.
Lebih jauh kasus Covid-19 di Buleleng, jelas Gede Suyasa, secara akumulatif kasus terkonfirmasi di Buleleng sebanyak 95 orang, sembuh terakumulasi 86 orang, meninggal nihil, sedang dirawat di Buleleng 8 orang, yang dirujuk ke Denpasar 1 orang, PDP negatif/non Covid-19 terakumulasi 22 orang, PDP terkonfirmasi 7 orang, PDP dirawat saat ini 1 orang, selain itu pasien yang sejak awal dirawat di Denpasar 1 orang.
Kemudian ODP kumulatif 122 orang, yang masih dipantau di Buleleng 1 orang, selesai masa pantau 112 orang, ODP terkonfirmasi 9 orang. Lalu ada OTG kumulatif sebanyak 1.920 orang, selesai masa pantau 1.700 orang, dikarantina mandiri 140 orang, karantina di RS. Giri Emas 1 orang, OTG terkonfirmasi 79 orang. Jumlah kumulatif terhadap pelaku perjalanan wilayah terjangkit dan transmisi lokal sebanyak 4.034 orang, berakhir masa pantau sebanyak 3.879, sisa pantau 155 orang terdiri dari pekerja kapal pesiar 147 orang, TKI lainnya 5 orang, pulang dari LN 1 orang dan orang dari daerah transmisi lokal sebanyak 2 orang.
Pada kesempatan itu juga Gede Suyasa juga menyampaikan bahwa mulai besok akan mulai ditata penguraiannya. Masyarakat hendaknya selalu sadar mematuhi protocol kesehatan di dalam berbelanja yaitu wajib memakai masker, selalu cuci tangan disaat masuk dan keluar pasar dan lebih penting selalu menjaga jarak interaksi.” Jika masyarakat punya kesadaran social distancing dengan baik, maka pasar tidak akan menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Buleleng,” ajaknya. (wdi)