Sesuai arahan Pj.Bupati Buleleng minggu lalu bersama Kementerian Kesehatan RI agar Buleleng mampu menurunkan kasus rabies selama 3 bulan, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng kerahkan 16 tim vaksinasi sasar seluruh wilayah di Kabupaten Buleleng.
“Pertanggal, 27 Desember 2022 capaian vaksinasi rabies di wilayah Kabupaten Buleleng mencapai 70%. Dari data di provinsi, Buleleng paling tinggi capaiannya dibanding kabupaten lain. Kita targetkan vaksinasi pertengan bulan Pebruari 2023 tercapai 100%,”ungkap Kadis Pertanian Made Sumiarta ditemui di Kantor Dinas Pertanian, Selasa, (27/12) kemarin.
Lebih lanjut, ujar Kadis Sumiarta, dengan menambahkan 10 tim dari 6 tim yang ada, pihaknya optimis target vaksinasi dapat lebih cepat dari deadline yang diberikan Pj.Bupati Buleleng.”Dengan 16 tim yang kita punya, optimis target vaksinasi rabies tercapai lebih cepat dari deadline melalui skema-skema kita di lapangan. Karena dari target harian tim kita 80 dosis, sudah 100 dosis lebih kita capai masing-masing tim,” tegasnya.
Terkait kendala yang dihadapi dilapangan saat vaksinasi, Kadis Sumiarta menjelaskan saat ini masyarakat sudah mulai sadar akan bahaya rabies dan hambatan penolakan dari masyarakat tidak begitu berarti kepada petugas kami.”Skema yang efektif kami terapkan sesuai dengan kondisi di daerah masing-masing sehingga dalam penanganan rabies ini melibatkan masyarakat seutuhnya mulai dari sistem kesadaran, mengedukasi, termasuk dalam penanganannya lokasi di desa,”jelasnya.
Untuk mempertajam regulasi di tingkat desa dinas dan adat, tambah Kadis Sumiarta, pihaknya mendorong Pemdes dan Desa Adat untuk membuat Peraturan Desa dan Perarem Adat untuk nantinya di implementasikan di masyarakat.”Sinergi desa dinas dan adat sangat diperlukan, karena adat sangat dihormati di masing-masing wilayah desa pakraman. Untuk itu kita lakukan sosialisasi selama 3 hari ke depan dimulai kemarin untuk lakukan pembinaan, pendampingan akan regulasi, guna mencegah atau menurunkan kasus rabies di Kabupaten Buleleng,”pungkasnya.(wd)