Sesuai arahan Gubenur Bali agar mempercepat penanganan Covid-19 di Bali dengan target bulan depan, Pemerintah Kabupaten Buleleng bergerak cepat dalam menangani transmisi lokal Covid-19 di Desa Bondalem melalui metode klaster swab random dengan melibatkan masyarakat berumur di atas 45 tahun di masing-masing banjar dengan total 400 sample. Hal itu diungkapkan oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST selaku Ketua gugus tugas penanganan Covid-19 usai rapat, di Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati, Selasa, (12/5).
Melalui klaster swab random dimaksud, Pemkab Buleleng memastikan keadaan masyarakat di sekitar Bondalem dalam upaya mencegah penanganan Covid-19. "Dengan begitu bila hasilnya negatif yang keseluruhan di swab random, tinggal merawat yang sakit saja". Ujarnya
Selain itu Bupati yang biasa di sapa PAS mengatakan di Desa Bondalem kalau sudah tidak ada penambahan pasien terkonfirmasi, maka dua minggu masa isolasi bisa dibuka. "Mudah-mudahan kalau itu tidak ada masalah 2 minggu masa diisolasi bisa kita buka secara perlahan dengan catatan wajib memakai masker dan PHBS", ucapnya.
Selain itu, Bupati PAS menjelaskan terkait 107 PMI yang sudah selesai masa karantina dengan di swab dan hasilnya semua negatif. Sisa dari kemarin yang sudah di swab berjumlah 134 PMI.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil evaluasi terhadap perkembangan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Buleleng telah menunjukan perkembangan melambat, dengan itu Bupati PAS mengeluarkan SE Bupati terkait buka tutup pasar Nomor 26/Satgas Covid-19/V/2020, toko, modern, toko konvensional, pedagang kelontong, warung dan pedagang kaki lima yang semulanya buka jam 8 pagi sampai jam 4 sore dan sekarang buka jam 6 pagi sampai jam 6 sore dengan diberlakukan mulai hari rabu (13/5) namun tetap dengan protokol covid-19 kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak dan PHBS, kecuali di Desa Bondalem. (Wir)