Sambal adalah makanan pelengkap yang tak terpisahkan dari hidangan orang Indonesia. Melihat peluang tersebut, Ni Luh Mahendri Dinastuti, dengan modal awal hanya 300 ribu rupiah, menciptakan inovasi sambal dengan cita rasa Nusantara yang memukau. Sambal Mamone, yang didirikan pada 2021, kini menjadi primadona bagi para pecinta kuliner.
Berlokasi di Jalan Ngurah Rai Singaraja, Kedai Sambal Mamone menarik perhatian penggemar kuliner. Di sini, pengunjung dapat menikmati 25 jenis sambal. Dari jumlah tersebut, sembilan jenis sambal dijual dalam kemasan, termasuk enam sambal Nusantara dan tiga sambal khas Bali seperti sambal suna cekuh, base genep, dan sambal embe.
Mahendri menjelaskan bahwa semua produknya menggunakan bahan lokal dan alami tanpa bahan pengawet, serta memberdayakan petani setempat. "Kami menggunakan cabai dan bawang dari Bungkulan, garam dari Tejakula, gula dari Pedawa, dan bahan-bahan lainnya dari Buleleng. Semua bahan sudah melalui uji lab dan tersertifikasi halal," ujarnya dalam acara Bincang Komunikasi di Ruang BCC Kominfosanti, Selasa (4/6).
Dengan konsep sosial preneur, Mahendri berkomitmen membantu petani lokal dengan menyerap hasil panen mereka. Bahan baku yang digunakan harus fresh, yang membuat sambal Mamone tahan hingga tiga bulan tanpa bahan pengawet, karena selalu menggunakan bahan segar.
Saat ini, Mahendri telah mempekerjakan 14 karyawan, sebagian besar ibu rumah tangga. Sistem promosinya memanfaatkan media sosial, yang juga digunakan untuk memberikan informasi seputar produknya.
Kesuksesan Sambal Mamone tidak hanya membawa keberhasilan finansial bagi Mahendri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas lokal, khususnya para petani dan ibu rumah tangga di Buleleng. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Mahendri membuktikan bahwa dari modal kecil, bisa tercipta peluang besar yang menginspirasi banyak orang.