Pemkab. Buleleng tidak ingin beras yang akan dibagikan kepada warga Desa Bondalem kualitasnya kurang, karena itu sebelum beras yang datang dari Bulog dibagikan dilakukan pengetesan dengan cara memasak yang disaksikan pihak Dinas Sosial dan Bulog. Hasilnya bagus atau layak dikonsumsi. Tindakan serupa juga dilakukan oleh Perbekel Bondalem, hasilnya beras yang dimasak itu layak dikonsumsi. Demikian dijelaskan Sekretaris Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa melalui jumpa pers online, hari Jumat,(8/5).
Lanjut mengenai beras itu, jumlah beras yang dikembalikan oleh warga Bondalem sebanyak 12 ton karena dinilai kualitasnya kurang bagus. Selanjutnya Pemkab.Buleleng sudah menggantinya dengan beras baru sebanyak 12 ton yang dikirim kemarin, Kamis. Kini pada hari Jumat, kembali didatangkan beras baru dari Bulog sebanyak 27 ton. Beras sebanyak 27 ton itu dibagi-bagi atau dipacking masing-masing 2,4 Kg untuk jatah satu orang warga dilakukan oleh para pegawai dari 27 SKPD Buleleng. Rencana hari Sabtu, (9/5), beras yang sudah dipacking itu akan dikirim ke Desa Bondalem untuk didistribusikan oleh Perbekel bersama relawan setempat kepada semua warga desa yang dikarantina. "Beras sebanyak 12 ton dan 27 ton serta pengepakannya itu saya pantau langsung," ucap Suyasa.
Mengenai perkembangan kasus penganan Covid-19 di Buleleng, Suyasa mengatakan ada penambahan pasien sembuh sebanyak 2 orang, sehingga jumlah pasien sembuh sebanyak 20 orang. Kemudian pasien terkonfirmasi positif dirawat di RS Giri Emas sebanyak 17 orang, dirujuk ke RSUP Sanglah 5 orang, dan sebelumnya sudah ada pasien asal Buleleng yang sudah dirawat di Denpasar sebanyak 7 orang.
Selanjutnya data Orang Dalam Pemantauan (ODP) sisanya 3 orang. Lalu Orang Tanpa Gejala (OTG) sisanya: Karantina mandiri 252 orang, karantina di RS Giri Emas 1 orang.
Sementara itu pemantauan orang karena perjalanan, sisanya 331 orang: Pekerja kapal pesiar 191 orang, TKI lainnya 73, WNA 1 orang, pulang LN 4 orang, dan dari daerah transmisi lokal 62 orang.
Dijelaskan juga pada hari ini dilakukan test swab massal bagi warga Desa Bondalem yang didapat dari hasil tracing terhadap PDP terkonfirmasi positif. Ditargetkan test swab menyasar 160 warga, namun sampai Jumat sore pk.15.00 baru berhasil mentest swab sebanyak 101 orang. Test swab massal baru pertama kalinya dilakukan di Buleleng karena sebelumnya hanya melakukan rapid test. "Test swab massal dilakukan selain karena alatnya sudah tersedia juga supaya hasilnya lebih cepat dan akurat," jelas Suyasa.
Dalam kesempatan itu, Suyasa juga menjelaskan klaster umur para pasien terkonfirmasi di Buleleng, yakni: 11 - 20 tahun sebanyak 2 orang, 21 - 30 tahun sebanyak 4 orang, 31-40 tahun sebanyak 16 orang, 41- 50 tahun sebanyak 11 orang, 51-60 tahun sebanyak 5 orang, 61-70 tahun sebanyak 2 orang, 71- 80 tahun sebanyak 1 orang, dan 80 tahun ke atas 1 orang. Jenis kelamin perempuan 27 orang dan laki-laki 15 orang.
Ditambahkan rentang kesembuhan rata-rata 8 hari.(st-wid-candr-agst-wira)