Demi menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat Buleleng yang kurang mampu di tengah wabah Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Sosial berencana menambah anggaran sebanyak 3 Milyar lebih melalui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial I Gede Sandhiyasa saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (13/4).
Lebih lanjut, anggaran tersebut kata Sandhiyasa disiapkan melalui program Jaring Pengaman Sosial kepada masyarakat yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Tahun 2020 sesuai dengan SK Bupati Buleleng No. 19/HK/2020.
Dalam DTKS tersebut dipaparkan oleh Sandhiyasa secara keseluruhan terdapat 68.005 rumah tangga yang memerlukan bantuan dan di antaranya terdapat sebanyak 38.557 rumah tangga yang sudah memperoleh Bantuan Sosial Pangan (BSP). Di luar itu rumah tangga yang belum mendapatkan BSP sebanyak 29.488 rumah tangga. Sehubungan dengan itu, dalam rangka penanggulangan dampak wabah Covid-19 di Indonesia, Kementerian Sosial (Kemensos) RI juga turut membantu Pemkab Buleleng dalam memberikan bantuan kepada 13.796 rumah tangga.
Lanjut Sandhiyasa, sebanyak 15.652 rumah tangga yang belum mendapat bantuan baik dari BSP maupun dari Kemensos RI nantinya akan diberikan bantuan melalui tambahan anggaran BTT yang rencananya akan disiapkan sebanyak 3 Milyar lebih untuk digunakan dalam sekali pemberian bantuan.
Pemberian bantuan sembako tersebut kata Sandhiyasa rencananya akan direalisasikan pada bulan April ini. Nantinya setiap rumah tangga penerima bantuan akan mendapatkan paket sembako senilai Rp. 200.000,- yang terdiri beras, telur, dan kacang-kacangan
"Kami upayakan semua komponen ini bisa sesuai dengan petunjuk dari Kementerian Sosial RI" jelas Sandhiyasa.
Sementara di luar DTKS, masyarakat Buleleng terdampak Covid-19 yang membutuhkan bantuan kata Sandhiyasa akan ditangani oleh Satgas Gotong Royong di bawah pemerintah desa masing-masing. (cnd)