Belum genap setahun sejak didirikannya fasilitas Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recycle (TPST 3R) Baktiseraga Bersih didirikan, Desa Baktiseraga telah berhasil meningkatkan kinerja pengelolaan sampah secara signifikan melalui Unit Pengelolaan Sampah pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) mereka. Hal itu diungkapkan oleh Perbekel Desa Baktiseraga Gusti Putu Armada saat melakukan peninjauan di TPST 3R Baktiseraga Bersih pada Kamis (18/2).
Lebih jauh, Armada mengatakan kini pengelolaan sampah di desanya menjadi jauh lebih cepat dan efektif. Sebab dengan fasilitas TPST 3R Baktiseraga Bersih yang dilengkapi dengan mesin pencacah dan pengering, pihaknya dapat mencacah 1 ton sampah organik hanya dalam waktu sekitar 2 jam.
“Bersyukur karena kapasitas mesin kita cukup besar, sehingga proses pengolahan ini juga sangat-sangat cepat, walaupun di musim hujan yang membludak pun kita masih bisa tangani” jelasnya.
Sedangkan untuk sampah non-organik yang dikelola oleh bank sampah Desa Baktiseraga kata Armada juga bersinergi dengan TPST 3R Baktiseraga Bersih, sehingga sampah non-organik yang sudah dipisahkan terlebih dahulu dari sampah organik sebelum tiba di bank sampah.
Armada menambahkan, dalam pengelolaan sampah dirinya tidak hanya mengandalkan petugas TPST 3R Baktiseraga Bersih, namun mengajak masyarakat desa untuk turut andil dalam melakukan pemilahan sampah di rumah tangga masing-masing. Hal itu sejalan dengan basis pengelolaan sampah yang dimulai dari hulu atau penghasil sampah.
“Ibu-ibu rumah tangga pada keluarga yang berlangganan pada kita, mereka memilah dari rumahnya masing-masing. Yang organik kemudian yang plastik maupun yang residu” jelas Armada.
Tidak hanya meningkatkan pengelolaan sampah mereka, Desa Baktiseraga juga berhasil mengolah sampah organik mereka menjadi pupuk alami berkualitas yang dijual dengan harga terjangkau, sehingga dapat mendukung kegiatan pertanian dan perkebunan masyarakat Baktiseraga.
Ke depannya, Armada berharap kehadiran TPST 3R Baktiseraga Bersih dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain dari menyerap tenaga kerja sebagai petugas operasional, juga dapat mewujudkan peluang agribisnis yang menjanjikan. Untuk itu, pihaknya telah membuat kebun sayuran dan tanaman obat keluarga di dekat TPST 3R Baktiseraga Bersih dengan konsep urban farming sebagai percontohan dengan harapan dapat ditiru oleh masyarakat. (can)