Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd. menegaskan prosedur penerapan dalam tatanan hidup new normal pada 9 Juli 2020 mendatang masih dalam kajian. Nantinya segala aktivitas masyarakat wajib aman dari Covid-19 namun tetap dapat produktif sehingga perputaran ekonomi masyarakat dapat stabil kembali. Hal itu disampaikan Gede Suyasa dalam jumpa pers bersama awak media, Minggu, (5/7).
Kondisi perkembangan kasus Covid-19 hari ini tidak mengalami penambahan, baik itu pasien terkonfirmasi maupun yang sembuh. Namun demikian sisa pasien terkonfirmasi sejumlah 8 orang dinominasi dari Kecamatan Buleleng. Terkait itu, Gede Suyasa yang juga Sekda Buleleng menegaskan kondisi tersebut menjadi perhatian bersama. “Menjelang new normal nanti, masyarakat Buleleng harus tetap disiplin dan waspada, sekarang kami sedang menyusun draft finalnya,” ujarnya.
Selain itu, Gede Suyasa juga menegaskan bahwa insentif bagi tenaga medis masih dalam tahap koordinasi dengan Pemerintah Pusat. Pemkab Buleleng mengikuti segala keputusan yang diambil nantinya. Keputusan itu terkait pengaturan kewenangan kuota pembiayaan insentif tenaga medis oleh Pemerintah Pusat dan Pemkab Buleleng.
Sementara itu, terkait update perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, Gede Suyasa menyampaikan hari ini pasien terkonfirmasi yang masih dirawat 8 orang, dirujuk ke Denpasar 1 orang, dan 5 orang Buleleng yang secara langsung dirawat di Denpasar. Sedangkan ODP tercatat nihil, OTG yang dikarantina mandiri sebanyak 154 orang, dan yang dirawat di RS Giri Emas sebanyak 3 orang. Lebih lanjut jumlah pelaku perjalanan daerah terjangkit dan transmisi lokal di Indonesia terpantau 32 orang, terdiri dari: pekerja kapal pesiar 28 orang, TKI lainnya 3 orang, dan 1 orang yang datang dari luar negeri. (Agst).