Salah satu elemen penting dalam mewujudkan desa wisata yang indah dan lestari, menjaga kebersihan lingkungan desa menjadi dasar atau pondasi kuat kenyamanan wisatawan. Terkait itu, Pemerintah Desa Lokapaksa dibawah kepemimpinan Perbekel Putu Dodik Tryana sejak awal terpilih berkomitmen membangun kesadaran Masyarakat untuk senantiasa menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Demikian disampaikan dalam kesempatan wawancara usai penyerahan bantuan tempat sampah dan teba modern oleh Universitas Udayana (UNUD) Denpasar di Kantor Perbekel Lokapaksa, Jumat, (24/10).
Perbekel Dodik menyampaikan sinergitas Pemdes Lokapaksa bersama UNUD sudah berlangsung kurang lebih 3 tahun lamanya yang diawali dari penerimaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UNUD hingga sampai sekarang ini secara berkelanjutan menyalurkan berbagai bantuan untuk mendukung pengelolaan sampah berbasis sumber. “Program desa kami ternyata selaras juga dengan program UNUD terkait dengan pengelolaan sampah. Kebetulan juga salah satu dosennya merupakan putra Desa Lokapaksa, sinergitas kami menjadi lebih kuat. Hari ini kami menerima bantuan 10 tempat sampah besar dan 10 teba modern,” ujarnya.
Pihaknya menerangkan bantuan tempat sampah itu akan ditempatkan di beberapa dadya di satu banjar, sedangkan 10 teba modern dipasang di fasilitas umum, kantor desa dan sekolah-sekolah. Langkah kecil dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah itu disambut baik oleh Desa Adat Lokapaksa dengan turut serta membangun teba modern di pura-pura.
Tidak hanya itu, Perbekel Dodik menambahkan, tahun depan pihaknya berencana melakukan pemasangan CCTV di beberapa titik yang dinilai rawan menjadi lokasi pembuangan sampah sembarangan. Program itu dimaksudkan sebagai bentuk pengawasan sekaligus menumbuhkan budaya menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Kami sudah memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah berbasis sumber kepada masyarakat kami. Secara bertahap sekian persenya sudah sadar akan pentingnya memilah dan mengelola sampahnya sendiri. Sampah organic dimasukan di teba modern untuk dijadikan pupuk dan sampah anorganik bisa dikirim ke TPS3R Loka Asri yang kami Kelola,” terangnya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Putu Suardana menyampaikan bahwasannya UNUD Denpasar telah berkomitmen dan berfokus dalam program membangun desa di seluruh Bali. Berhubung pihaknya adalah asli putra Desa Lokapaksa, peluang itu jadikan kesempatan emas untuk Bersama-sama membangun Desa Lokapaksa menjadi desa wisata. “Kami tidak sendiri dalam mewujudkan Desa Lokapaksa menjadi desa wisata, banyak pihak turut serta membangun desa dengan melakukan berbagai aksi bersih-bersih sampah, penghijauan sampai dengan penempatan tempat sampah. Kami juga sudah sempat membuat desain wisata Pantai Lokapaksa, hanya tingga mencari dana saja untuk mewujudkan itu,” ujarnya optimis.
Putu Suardana menyampaikan penyaluran bantuan tempat sampah besar dan teba modern kali ini masih merupakan langkah kecil dalam mewujudkan Lokapaksa menjadi desa wisata. Pihaknya bersama Pemdes Lokapaksa dan berbagai elemen masyarakat lainnya telah berkomitmen, melalui langkah kecil yang senantiasa digaungkan dan diimplementasi ke depannya akan mampu menarik para investor lokal untuk turut serta membangun Desa Lokapaksa. (Agst).