Guna mengajak generasi muda Buleleng melestarikan aksara Bali. Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng menyelenggarakan workshop menulis aksara Bali di atas lontar. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu bertempat di Gedung Sasana Budaya Singaraja Kamis (12/11).
Ditemui di sela-sela kegiatan, Kepala Disbud Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan tujuan dari kegiatan kali ini adalah untuk mengajak generasi muda untuk melestarikan budaya dengan media lontar.
"Kita berikan edukasi, pengenalan bagaimana cara menulis lontar yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita," jelas Dody.
Partisipasi generasi muda dalam pelestarian itu menurutnya sangat penting sebab kearifan lokal peninggalan leluhur merupakan hal yang patut untuk dipahami, agar generasi muda mengenal khazanah budaya mereka sendiri.
Apalagi dari segi fasilitas Kabupaten Buleleng memiliki Gedong Kirtya yang merupakan satu-satunya museum lontar di Bali. Di sana terdapat banyak lontar-lontar kuno sehingga menjadikan Gedong Kirtya sebagai pusat rujukan penelitian lontar Bali oleh peneliti seantero dunia.
Terkait teknis pelaksanaan, Dody mengatakan kegiatan ini melibatkan 102 orang pelajar SMP se-Buleleng, yang jumlahnya itu dibagi dalam dua hari pelaksanaan. Sebagai pengajar, pihaknya mendatangkan Ida Bagus Sudiasta yang merupakan mantan Kepala Gedong Kirtya dan Ni Made Ari Dwijayanti dari STAHN Mpu Kuturan
Akhir kata, Dody berharap dengan kegiatan ini, minat generasi muda Buleleng terhadap kearifan lokal khususnya manuskrip lontar bisa ditingkatkan. Untuk itu, pihaknya ke depannya akan semakin menggiatkan lagi acara-acara sejenis dengan harapan peserta yang dilibatkan dapat semakin banyak. (can)
