Perkembangan pariwisata desa di Kabupaten Buleleng kini semakin maju, hal itu terbukti dari banyaknya kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara berkunjung ke Buleleng. Salah satu desa wisata yang cukup banyak menerima kunjungan wisatawan yakni Desa Sekumpul dengan wisata andalan air terjunnya dan merupakan penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar di Kecamatan Sawan.
Ketika ditemui usai pelantikan perbekel oleh Bupati Buleleng, Rabu, (29/1), Perbekel Desa Sekumpul, I Ketut Suarta mengakui bahwa kunjungan wisatawan ke desanya cukup banyak. Hal itu terjadi berkat dukungan penuh masyarakat desa dan beberapa guide lokal.
Pihaknya menerangkan, masyarakat desa sekumpul, utamanya para pemuda kebanyakan mengandalkan pariwisata untuk memperoleh penghasilan. “Kita sadari bahwa hampir 80% pemuda desa sudah mengarah ke pariwisata, jadi pemuda kami mengandalkan pendapatannya memang dari wisata desa,” terangnya.
Terkait kualitas sumber daya manusia (SDM), Perbekel Suarta mengaku sebanyak 50% masyarakatnya sudah mumpuni dalam mengelola wisata desa. Pihaknya menerangkan upayanya mewujudkan SDM unggul tidak lepas dari peran aktif BUMDes yang secara berkelanjutan memberikan pembinaan melalui guide lokal maupun dengan mendatangkan narasumber. “Jadi antara BUMDes dan pemeritah desa tentunya bersinergi, bagaimana menciptakan SDM itu betul-betul siap sesuai dengan sapta pesona,” imbuhnya.
Disinggung terkait peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, Perbekel Suarta menerangkan setiap tahunya peningkatan kunjungan wistawan mencapai 25% sampai 30%. Pihaknya menilai, peningkatan itu merupakan hasil kerja kerasnya bersama berbagai pihak dan juga daya tarik wisata air terjun yang sangat menarik.
Perbekel dua periode itu menerangkan, kini Sekumpul memiliki tiga air terjun, yakni Hidden Water Fall, Sekumpul Water Fall dan Fiji Water Fall. Ketiga air terjun itulah yang menjadikan Sekumpul sebagai tujuan nomor satu kunjungan wisatawan di Buleleng.
Tidak hanya fokus mengembangkan wisata desa, Perbekel Suarta juga memfokuskan diri mengelola sampah. Pihaknya mengaku telah mengadakan satu unit mobil pengangkut sampah menggunakan APBDes di tahun 2019. “Kami di desa banyak perkebunan, sampah organik langsung ke kebun, dan sampah plastiknya saja yang kadang-kadang ada dengan volume yang tidak besar,” imbuhnya.
Pihaknya berharap kedepannya dengan tuntasnya perbaikan infrastruktur jalan kabupaten, drainase dan lampu penerangan jalan, laju perkembangan pariwisata Desa Sekumpul semakin cepat. Tentunya semua itu demi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Sekumpul. (Agst).