Talkshow “Peran Festival dalam Pengembangan Kota” Ajak Generasi Muda Berdayakan Budaya Lokal

Admin bulelengkab | 22 Agustus 2025 | 57 kali

Sebuah talkshow serangkaian Buleleng Festival 2025 dengan topik “Peran Festival dalam Pengembangan Kota” digelar dengan menghadirkan Wakil Bupati Buleleng, komunitas Mahima, serta siswa-siswi yang tergabung dalam komunitas tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di area Buleleng Digital Expo (BDE) yangdiikuti oleh pelajar SMA dari berbagai sekolah di Kabupaten Buleleng (21/08). 


Talkshow ini bertujuan untuk memperkenalkan peran strategis festival dalam mendukung pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya di tingkat lokal. Dalam paparannya, Wakil Bupati Buleleng Bapak Gede Supriatna, S.H menegaskan bahwa festival budaya bukan sekadar ajang hiburan, melainkan juga sarana penggerak sektor UMKM, penguatan identitas daerah, serta daya tarik wisata.


“Festival budaya bukan hanya hiburan, tetapi juga ruang strategis untuk menggerakkan UMKM, memperkuat identitas daerah, dan menarik wisatawan. Generasi muda harus berani mengambil peran aktif agar festival di Buleleng semakin berkembang,” ungkapnya


Sementara Made Adnyana Ole selaku Pendiri Komunitas Mahima menekankan pentingnya peran pemuda dalam menciptakan ruang ekspresi budaya yang inklusif, serta menumbuhkan semangat kolaborasi antara pemerintah, pelaku seni, dan masyarakat.


“Kami percaya bahwa pemuda adalah motor utama dalam menciptakan ruang-ruang ekspresi budaya. Festival bisa menjadi jembatan kolaborasi antara pemerintah, seniman, dan masyarakat untuk menjaga sekaligus menghidupkan tradisi,” ujarnya.


Diskusi berlangsung interaktif, ditandai dengan banyaknya pertanyaan dan gagasan yang muncul dari para siswa. Mereka menunjukkan ketertarikan terhadap ide-ide pengembangan festival, khususnya dalam kaitannya dengan dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan UMKM lokal.


“Melalui talkshow ini kami jadi semakin paham bahwa festival tidak hanya soal pertunjukan, tetapi juga kesempatan untuk mendukung UMKM lokal dan melestarikan budaya Buleleng,” ucap Made Gita, salah satu peserta talkshow. 


Kegiatan ditutup dengan ajakan untuk menjaga sekaligus mengembangkan budaya lokal, salah satunya melalui pengangkatan tema topeng dalam festival, sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan yang berakar pada kearifan lokal. (Sa)