Serangkaian acara Buleleng Festival 2025, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kabupaten Buleleng menggelar Fashion Show bertema Ethnoglam, sebuah pertunjukan busana yang menggabungkan kearifan lokal Buleleng dengan sentuhan gaya modern fungsional. Acara ini menampilkan tenun asli Buleleng dan topeng tradisional di atas panggung Singa Ambara Raja (22/08) yang disaksikan langsung oleh Bapak Bupati Buleleng dan jajarannya. Fashion show ini sebagai simbol kebanggaan budaya yang diolah menjadi karya kreatif bernilai estetika sekaligus praktis digunakan.
“Tema Ethnoglam adalah gabungan antara spirit lokal dan budaya, lalu dihubungkan dengan pemanfaatannya yang lebih fungsional hari ini. Kami tampilkan Endek Wastra Buleleng yang menggambarkan spirit lokal dengan fungsi kekinian bagi masyarakat Bali,” jelas Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kabupaten Buleleng, Drs. Dewa Made Sudiarta, M.Si.
Fashion show ini diikuti oleh sekitar 55 peserta, terdiri dari 29 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta 30 peserta dari BUMN, BUMD, Camat, dan Kabag. Para peserta tampil berpasangan dengan pimpinan SKPD masing-masing, memperagakan busana berbahan tenun Buleleng yang dipadukan dengan topeng khas daerah. Penilaian difokuskan pada keaslian bahan tenun, kreativitas desain, serta penampilan di panggung.
Drs. Dewa Made Sudiarta, M.Si, turut pula menyampaikan kesannya atas diadakannya kegiatan ini.
“Melalui Ethnoglam, kita ingin menumbuhkan kebanggaan memakai produk lokal, terutama tenun asli Buleleng. Bila dirangkai dan didesain dengan cerdas, tenun ini tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga fungsional. Harapannya, acara ini menggairahkan kembali semangat kerajinan tenun, meningkatkan omset pelaku UMKM, serta memperkuat kebanggaan masyarakat terhadap karya lokal.” Ujarnya.
Fashion show ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Salah satunya dinyatakan oleh masyarakat Buleleng, Komang Damar, yang sangat terkesan akan adanya kegiatan ini.
“Saya terkesan bagaimana tradisi Buleleng bisa disulap jadi karya yang modern dan elegan. Topeng dan tenun yang biasanya kita lihat di upacara adat, kini tampil fashionable di panggung. Rasanya bangga sekali melihat budaya kita dibawa ke level baru.” Ungkapnya.
Acara ini sekaligus menjadi wujud dukungan atas arahan Bupati Buleleng dan Ketua Dekranasda Kabupaten Buleleng, agar masyarakat semakin mencintai dan menggunakan produk lokal. Dengan berbagai motif tenun yang dikembangkan, fashion show ini diharapkan mampu menggeliatkan kembali industri kerajinan di Buleleng serta menghadirkan ruang baru bagi kreativitas lokal untuk bersaing di pasar yang lebih luas. (Sa)