Meski dengan kondisi anggaran yang menipis akibat penanganan Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Pertanian tetap mengupayakan pembangunan infrastruktur pertanian di Kabupaten Buleleng agar terus berjalan. Upaya tersebut diwujudkan dengan memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng I Made Sumiarta pada Selasa, (24/8).
Sumiarta menjelaskan DAK sebanyak kurang lebih 2 Miliar itu dialokasikan untuk membangun irigasi, embung, jalan pertanian dan alat-alat mesin pertanian. Realisasinya kata Sumiarta diserahkan kepada pihak Subak karena program tersebut bersifat swakelola. Jadi, masing-masing kelompok subak melakukan pembangunan, pengelolaan, dan perawatan infrastruktur yang telah dibangun, tentunya dengan binaan dari pihak Dinas Pertanian.
Terkait pembangunan irigasi, pembangunan tersebut dilaksanakan pada jaringan irigasi tersier milik 30 kelompok subak yang tersebar di Kecamatan Buleleng, Sukasada, Kubutambahan, Sawan, Banjar, Seririt, Busungbiu, dan Gerokgak.
Selain itu, pihaknya juga mengerjakan irigasi perpipaan dan embung tadah hujan pada daerah yang jauh dari sumber air. Infrastuktur irigasi perpipaan dibangun di Kecamatan Busungbiu dan Sukasada, sementara embung dibangun di Kecamatan Gerokgak dan Sawan. Sumiarta menambahkan pihaknya juga membangun Dam Parit di Subak Lanyahan, Desa Menyali, Kecamatan Sawan.
Mengenai realisasi secara keseluruhan, Sumiarta semula menargetkan seluruh pembangunan selesai pada akhir tahun 2021. Sedangkan hingga saat ini, realisasi sudah berjalan hingga 58%. (can)