Pasokan distribusi beras di Kabupaten Buleleng harus terjaga guna menjawab tantangan ekonomi pangan kedepannya. Hal tersebut terungkap melalui sambutan Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat mengisi kegiatan pelantikan dan pengukuhan pengurus DPC perkumpulan penggilingan padi dan pengusaha beras Indonesia (Perpadi) Buleleng masa bakti 2022 - 2027 bertempat di Gedung Laksmi Graha, Rabu, (23/11).
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Lihadnyana menerangkan Perpadi merupakan mitra kerja pemerintah dan memiliki tugas menjaga ketahanan pangan dan menekan tingkat inflasi di daerah. Pengurus yang baru dilantik ini diharapkan selalu melaporkan stok beras yang ada di penggilingan padi untuk mengendalikan inflasi, sehingga menekan kemiskinan.
"Jika tingkat inflasi dapat dikendalikan, daya beli pasti akan meningkat,"tandasnya.
Lebih lanjut, Pj Lihadnyana menjelaskan strategi untuk menekan pasokan distribusi beras dari luar Buleleng melalui peningkatan kualitas beras yang dihasilkan Perpadi agar menjadi lebih baik, sehingga harganya lebih terjangkau untuk masyarakat.
Sementara itu, Ketua DPC Perpadi Buleleng terlantik Putu Oka Putra menjelaskan rencana kerja dalam jangka pendek meliputi perencanaan pengolahan gabah dengan pihak terkait yang memerlukan alat pengering gabah skala besar sehingga tidak mengirim gabah keluar lagi dan dapat menjaga kebutuhan pangan di Buleleng, serta pemasaran beras yang bekerja sama dengan PD Swatantra untuk menjual ke ASN di Buleleng.
"Menjaga keamanan pangan di Buleleng, Perpadi akan siap membeli gabah kedepannya akan bersinergi dengan dinas terkait,"jelasnya.
Disinggung mengenai stok ketersedian, Putu Oka menegaskan bahwa ketersediaan pasokan beras di Buleleng pada Desember ini masih aman karena sudah mulai puncak panen raya hingga bulan Januari.
"Jadi untuk stock gabah yang kita miliki sampai saat ini masih aman,"pungkasnya. (Ag)