Ikuti Kami

Urai Kerumunan Pasar Tumpah di Jl. Diponegoro, Pedagang Bermobil akan Dipusatkan di Banyuasri

Admin bulelengkab | 01 Juni 2020 | 136 kali

Menyikapi munculnya pasar tumpah di sepanjang jalan Diponegoro yang dipenuhi oleh para pedagang bermobil. Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kabupaten Buleleng pada awal bulan Juni ini berencana merelokasi para pedagang bermobil tersebut ke tempat khusus yang akan disiapkan di Banyuasri tepatnya di areal Kolam Renang Nirmala Asri. Hal ini dilakukan untuk mengurai kemacetan di sepanjang jalan Diponegoro dan kerumunan massa yang bisa menimbulkan potensi penyebaran Covid-19. Demikian disampaikan oleh Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa melalui jumpa pers online pada Senin (1/6).

Mengenai hal itu, Suyasa sudah meminta pihak terkait seperti PD Pasar, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan untuk bersinergi agar dapat segera direalisasikan implementasinya. Sebelum itu dimulai, kata Suyasa akan disediakan waktu 3 hari bagi PD Pasar untuk melakukan sosialisasi kepada para pedagang, sebelum kebijakan ini diterapkan secara efektif.

“Jadi tanggal 4 fix di Jalan Diponegoro semua pedagang bermobil itu agar pindah ke Banyuasri” jelas Suyasa.

Beralih ke data perkembangan Covid-19 hari ini, Suyasa memaparkan hari ini terdapat 2 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif yang sudah dinyatakan sembuh, termasuk itu kini terakumulasi 54 PDP terkonfirmasi positif telah sembuh.

Sedangkan PDP terkonfirmasi positif yang masih dalam penanganan yaitu 11 orang dirawat di Buleleng dan 4 orang dirujuk ke Denpasar. Selain itu juga terdapat 8 PDP terkonfirmasi positif yang sejak awal dirawat di Denpasar melalui GTPP Provinsi Bali.

Data lainnya, Orang Dalam Pengawasan (ODP) untuk saat ini nihil, sedangkan Orang Tanpa Gejala (OTG) terdapat 151 orang karantina mandiri dan 5 orang karantina di RS Pratama Giri Emas.

Terakhir dipaparkan oleh Suyasa, jumlah pemantauan terhadap pelaku perjalanan wilayah terjangkit adalah 169 orang yang terdiri dari 144 orang pekerja kapal pesiar, 18 orang TKI lainnya, 1 orang dari perjalanan luar negeri, dan 6 orang dari perjalanan wilayah transmisi lokal di Indonesia. (cnd)