Meskipun sudah habis masa pantau karantina, namun setelah ditest rapid hasilnya positif. Kemudian dilakukan swab pertama, hasilnya kembali positif. Kini orang tersebut yang beriwayat sebagai PMI asal Seririt menunggu test swab kedua kalinya, namun demikian ia dimasukan ke perawatan sebagai Pasien Dalam Pengawasan(PDP) 50 yang dirawat di RS Giri Emas. Dengan demikian jumlah pasien dirawat menjadi 17 orang. Demikian disampaikan oleh Sekretaris Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa dalam jumpa pers online, Selasa sore,12/5.
Lebih jauh dipaparkan jumlah pasien dirawat di RS Giri Emas 17 orang, dirujuk ke Denpasar 6 orang, sembuh 21 orang, dirawat di Denpasar 8 orang. Kemudian data Orang Dalam Pemantauan, sisanya 2 orang. Lanjut data Orang Tanpa Gejala, sisanya terinci: Karantina mandiri 198 orang, karantina di hotel di kecamatan Buleleng 4 orang, karantina di hotel di luar kecamatan Buleleng 1 orang. Sedangkan jumlah pemantauan perjalanan, sisanya 197 orang. Rinciannya, pekerja kapal pesiar 80 orang, TKI lainnya 64 orang, WNI 1 orang, perjalanan LN 3 orang, transmisi lokal 49 orang.
Adanya isu balita yang reaktif ketika ditest dan dibawa ke RS Giri Emas, Suyasa meluruskan. Balita dimaksud merupakan anak dari PDP 22 seorang PMI yang sudah sembuh. Kini balita tersebut dikarantina di salah satu hotel. Terkait hal itu tim surveillance sedang melacak kapan kontak penyebab balita itu terdampak.
Dalam kesempatan itu Suyasa mengungkapkan adanya Surat Edaran terbaru mengenai jam buka dan tutup pasar dan toko modern. Semula buka jam 08.00 wita dan tutup jam 16.00 wita, kini mulai hari Rabu 13 Mei dibuka jam 06.00 dan tutup jam 18.00 wita.Namun untuk pasar di Desa Bondalem tetap mengikuti karantina desa sesuai SK Bupati tanggal 3 Mei 2020 tentang Penetapan Desa Bondalem Sebagai Desa Dikarantina dari Penyebaran Covid-19 yang berlangsung 14 hari.(st-wid-wira-candr-agst)