Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST meminta seluruh perbekel untuk serius membangun desa dengan memaksimalkan pemanfaatan seluruh potensi yang ada, termasuk juga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal itu disampaikan Bupati Buleleng usai melantik 12 Perbekel terpilih di Gedung Mr. I Gusti Ketut Pudja, Eks Pelabuhan Buleleng, Rabu, (29/1).
Usai melantik perbekel terpilih, Bupati Buleleng yang akrab disapa PAS itu dalam sambutannya menegaskan akan merubah paradigma pemerintah desa melalui sinergi pemerintah kecamatan agar desa memiliki parameter yang jelas. “Desa sebagai ujung tombak daerah tentu kita akan rubah paradigmanya, bagaimana desa bisa memiliki parameter-parameter yang jelas dalam setiap perencanaan setiap APBDes,” tegas Bupati Buleleng.
Bupati juga meminta perbekel untuk memposisikan diri sebagai “Pengayah” di desa dan melakukan hal yang konstruktif dalam upaya membangun desa. “Apa program-program yang disampaikan pada saat kampanye, diskusikan dengan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Bapak untuk bisa Bapak susun bersama,” ujarnya.
Selain itu, Bupati juga meminta perbekel untuk menyusun perencanaan pembangunan desa dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi desa serta peningkatkan kualitas SDM sehingga kesejahteraan masyarakat desa dapat tercapai. “Kedepan harus transparansi menyangkut capaian-capaian yang berbasis pada ekonomi indek pembangunan manusia,” tegasnya.
Sementara itu, ditemui usai acara pelantikan, Perbekel Terpilih Desa Panji, Made Ariawan, S.STPar.MBA ketika disinggung terkait langkah awal dalam membangun desa menerangkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar simakrama dengan tokoh-tokoh desa. “Tiang akan mengadakan simakrama di awal-awalnya, simakrama dengan tokoh-tokoh desa dan nanti setelah itu kita membuat program kerja berkonsultasi dengan Bapak Bupati, BPD dan lain-lain,” ujarnya.
Perbekel Ariawan berharap, apa yang menjadi visi dan misi Bupati Buleleng terkait membentuk SDM yang unggul bisa terwujudnya, utamanya di Desa Panji yang telah menjadi desa wisata. “Khusus untuk megoak-goakan, astungkara 2020 ini kita sudah berhasil untuk mendapatkan sertifikasi warisan budaya tak benda,” terangnya. (Agst).
