Dalam pencapaian nol kasus stunting di Buleleng, Pemerintah Kabupaten Buleleng terus melakukan berbagai inovasi, salah satunya yang dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Buleleng menggelar Lomba Inovasi Kuliner Berbahan Pangan Lokal di Krisna Beach Street pada Kamis, (28/3).
Kepala Dinas P2KBP3A Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka mengatakan, lomba ini diadakan dengan tujuan untuk menggali dan mempromosikan ragam inovasi kuliner dengan menggunakan bahan pangan lokal yang diyakini dapat menjadi salah satu solusi dalam penurunan angka stunting.
Dengan mengundang generasi milenial dari beberapa SMA/SMK se-Kabupaten Buleleng dan memanfaatkan bahan pangan lokal, pihaknya berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan konsumsi makanan bergizi yang penting untuk pertumbuhan optimal anak.
“Kami ingin menggeser kebiasaan remaja kita dari mengonsumsi makanan yang instan dan junkfood dengan makanan yang ada disekitar mereka yang jauh lebih enak dan bergizi. Kita tekankan para siswa-siswi ini untuk menciptakan inovasi makannan yang disukai oleh remaja,” ujarnya.
Kadis Riang juga mengatakan, percepatan penurunan stunting di Kabupaten Buleleng akan terus berlanjut untuk mencapai target nasional yang telah ditetapkan. Kerjasama antara pemerintah kabupaten, desa dan seluruh masyarakat menjadi kunci dalam menangani permasalah ini secara efektif.
Sementara itu, mewakili Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Buleleng, I Gede Sandhiyasa mengapresiasi langkah kreatif yang diambil Dinas P2KBP3A Buleleng dalam menangai permasalahan stunting di Bali Utara.
Asisten Sandhiyasa menyebut lomba ini menjadi momentum untuk mengapresiasi keberagaman budaya kuliner lokal Buleleng serta melahirkan ide dan kreasi kuliner yang dapat diadopsi oleh masyarakat luas sebagai langkah konkret dalam mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Buleleng.
“Kita harap olahan pangan lokal ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengatasi masalah stunting. Dengan kegiatan ini jadi masyarakat dapat berkreasi untuk memuncuklan menu-menu baru yang bergizi, aman dan sehat,” ucapnya.
Tidak hanya menggelar Lomba Inovasi Kuliner Berbahan Pangan Lokal, generasi milenal juga diberi kesempatan untuk mendapatkan edukasi tentang langkah-langkah menuju keluarga yang berkualitas.
Peserta lomba ini diikuti sebanyak 8 regu, untuk 1 regu diisi 3 orang. Para pemenang juara I,II,III dan harapan I nantinya diberikan uang pembinaan, tropi dan piagam. (Wir)