Ajang kreatifitas seni musik generasi muda yang dibalut dalam konsep cagar budaya menjadi daya tarik tersendiri dalam mengenalkan tradisi warisan sejarah khususnya di Kabupaten Buleleng.
Melalui lomba cipta lagu cagar budaya yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, 10 group band lokal asal Buleleng saling unjuk gigi membawakan lagu ciptaannya dihadapan masyarakat bertempat di RTH Bung Karno, Rabu (29/6).
Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra yang hadir pada acara ini berkesempatan untuk membuka lomba cipta lagu cagar budaya. Dalam sambutannya dikatakan, menyikapi kasus Covid-19 di Buleleng yang sudah semakin melandai sehingga kegiatan seperti sekarang ini sudah mulai bisa dilaksanakan.
Lebih lanjut dikatakan, dengan adanya lomba cipta lagu cagar budaya ini diharapkan mampu untuk melestarikan warisan seni dan kebudayaan khususnya di Buleleng.
Sementara itu ditemui disela-sela kegiatan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng I Nyoman Wisandika mengungkapkan lomba cipta lagu ini adalah suatu konsep untuk mengenalkan kepada generasi muda dalam mewarisi dan melestarikan budaya.
"Untuk itulah dalam memperingati Bulan Bung Karno kami menyelenggarakan lomba ini. Tujuannya untuk menjaga, mengenali, melestarikan serta mengembangkan seni budaya kita dalam konsep seni cagar budaya," terangnya.
Kadis Wisandika menjelaskan, hari ini sebanyak 10 group band yang sebelumnya sudah lolos seleksi akan tampil dihadapan dewan juri, dimana hari akan ditentukan pemenangnya untuk kemudian pemenang dari lomba ini akan diberikan apresiasi besok pada acara penutupan Bulan Bung Karno bersama pemenang lomba pada kegiatan sebelumnya.
Terkait kriteria penilaian, Gede Kurniawan yang selaku juri pada lomba hari ini mengatakan, tahap seleksi karya dari peserta ini sudah pihaknya terima sejak seminggu sebelumnya berupa vidio hasil karyanya yang pada saat ini dipentaskan secara langsung.
"Hari ini kami ingin lihat pertanggungjawaban langsung atas vidio yang mereka kirimkan. Agar sesuai dan tidak terlalu jauh dari apa yang vidio mereka kirimkan," jelasnya.
Namun untuk penilaian hari ini ditekankan lebih ke vokal, musikalitas dan penampilannya. "Itu point pentingnya untuk penilaian hari ini dan tetap yang paling utama dinilai adalah karya ciptanya," imbuhnya.
Lomba cipta lagu cagar budaya ini sangat disambut antusias dari kelompok musik Purbangkara Ethnic dari Puri Bangkang Buleleng. Salah satu personilnya Agung Alit Satria Jaya mengatakan, melalui musik ini secara tidak langsung memberi pesan lewat lagu untuk mengajak masyarakat agar senantiasa turut serta melestarikan seni dan cagar budaya.
Agung Alit berharap, kedepan agar banyak muncul musisi-musisi pada ajang lomba seperti ini. "Saya lihat generasi muda sekarang sungguh luar biasa kemampuannya dalam bermain musik dan seni," pungkasnya.
Grup band dengan aliran musik ethnic kontemporer yang beranggotakan 8 personil ini akan menampilkan dua buah lagu ciptaan sendiri dengan judul Cagar Budaya Buleleng dan Surya Ring Den Bukit. (Mdy)