Kabupaten Buleleng memang sudah terkenal dengan banyaknya potensi wisata air terjun yang indah. Sebagian besar desa-desa di wilayah bagian Selatan Buleleng memiliki air terjun, bahkan satu desa ada yang memiliki lebih dari dua air terjun. Hal ini dikarenakan kondisi topografi Buleleng yang “Nyegara Gunung” atau berbukit. Kendatipun demikian, tidak semua potensi air terjun itu dapat dengan mudah dikembangkan akibat berbagai kendala, salah satunya fasilitas dan akses jalan yang belum aman bagi pengunjung.
Salah satu desa di Buleleng yang memiliki potensi air terjun luar biasa adalah Desa Lemukih, Kecamatan Sawan. Dikatakan luar biasa karena desa ini meliki 6 titik air terjun yang indah dan sangat menarik. Dari keenam air terjun itu, Pemerintah Desa Lemukih telah berhasil mengembangkan dua air terjun dan satu aliran sungai menjadi destinasi tujuan wisata (DTW) yang sukses menarik banyak wisatawan.
Dikonfirmasi di rumahnya, Senin,(6/6), Perbekel Lemukih, Drs. I Nyoman Singgih membenarkan bahwa dua DTW air terjun, yakni Air Terjun Fiji dan Air Terjun Gerombong/Sekumpul telah berhasil dikembangkan dan mampu menarik ribuan wisatawan setiap bulannya. Kendatipun demikian, semenjak pandemi Covid-19 melanda Buleleng dua tahun silam, pihaknya mengakui kunjungan wisatawan tidak sebanyak dahulu, bahkan hanya dalam hitungan jari. “Hari ini Astungkara pandemi sudah mereda dan kunjungan wisatawan mulai meningkat drastis bisa mencapai tujuh ribu lima ratus lebih per bulannya memasuki Lemukih,” ujar Perbekel Singgih.
Guna mengembangkan lagi potensi wisata lainnya di Lemukih, Perbekel Singgih tengah mempersiapkan pembangunan infrastruktur jalan menuju ke empat titik air terjun, yakni Air Terjun Bengbengan, Air Terjun Ikut Sampi, Air Terjun Yeh Mampeh dan Air Terjun Bukit Lalang. Nantinya jalan yang akan dibangun menuju air terjun itu sepanjang 3 kilometer dengan lebar ruas jalan enam meter. “Ke depan juga kami akan mengembangkan empat air terjun lainnya termasuk juga pengembangan potensi air panas dan air asin yang ada di Desa Lemukih. Hutan lindung juga akan kami kelola untuk ditanami buah-buahan agar dapat mensejahterakan masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, terkait jarak tempuh menuju air terjun, Ketua Pengelola Pariwisata Lemukih, I Nyoman Widana menerangkan jarak tempuh menuju dua DTW air terjun di Lemukih berjarak 2,5 Km dari jalan utama desa. Mengenai akses kendaraan, pihaknya menyampaikan bagi pengunjung yang mengendarai roda empat dapat masuk ke DTW hanya sejauh 1 Km kemudian bagi yang menggunakan kendaraan roda dua bisa langsung menuju parkir sepeda motor dengan jarak 2 Km. “Mobil bisa masuk sampai jarak 1 Km saja, kalau motor bisa langsung ke tempat parkir dengan jarak 2 Km dari jalan utama. Sisanya lagi setengah kilometer berjalan kaki menuju air terjun,” terang Nyoman Widana.
Pihaknya juga menyediakan jasa ojek bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan roda empat. Dengan melibatkan masyarakat sekitar, pengunjung cukup membayar jasa ojek sebesar Rp. 20.000,-. Untuk tiket masuk menuju air terjun, wisatawan domestik dikenakan uang tiket sebesar sepuluh ribu rupiah dan dua puluh ribu rupiah bagi wisatawan mancanegara.
Disinggung terkait keindahan dua air terjun Lemukih, Nyoman Widana menerangkan air terjun yang sudah dikembangkan ini adalah kembar. Air Terjun Gerombong/Sekumpul memiliki dua air terjun sekaligus, dimana salah satu airnya selalu jernih kendatipun kondisi hujan deras atau banjir. Hal itu sebabkan karena aliran air terjun itu bersumber dari mata air dari tempat pemandian suci atau melukat.
Air Terjun Fiji juga tidak kalah menarik, air terjun ini adalah air terjun kembar tiga atau sering disebut triple waterfall. Terdapat tiga air terjun yang berdampingan dengan ketinggian mencapai 100 meter. Nyoman Widana menyampaikan setiap pengunjung akan didampingi oleh anggota dari pengelola pariwisata Lemukih, tujuannya untuk menerangkan keindahan alam air terjun dan juga menjamin keselamatan pengunjung. “Disini suasanannya sangat bagus sekalii, sejuk, indah. Untuk kesini sarana sudah tersedia warung, tempat makan, pemandangan alam dan fasilitas kebersihan,” terangnya.
Selain itu, Lemukih juga memiliki objek wisata Water Slider atau perosotan air sungai alami. Lokasinya berjarak 1,5 Km dari jalan utama desa dan dapat ditempuh dengan sepeda motor sampai ke lokasi. Nyoman Widana menjelaskan wahana alami Water Slide itu sangat aman bagi pengunjung. Setiap pengunjung yang ingin menikmati keseruan wisata alam ini akan dilengkapi dengan pelindung kepala, pelindung siku dan lutut. “Water Slide aman bagi pengunjung. Disini pun tiket masuknya cukup murah, hanya dengan 10 ribu rupiah untuk domestik dan 20 ribu rupiah untuk mancanegara sudah bisa menikmati keseruan sepuasnya. Tunggu apalagi? Yuk ke Lemukih, ditunggu ya?,” ajaknya. (Agst).