Sampah plastik yang menjadi momok di tengah masyarakat kini akan menjadi berkah seiring perkembangan teknologi sebagai campuran aspal jalan. Dua prioritas pengerjaan di ruas Simpang Tiga Bengkala -TPA Bengkala dengan panjang 1,2 km membutuhkan bijih plastik sebanyak 1,5 ton,sedangkan di ruas jalan menuju Pura Segara Rupek sepanjang 9 kilometer membutuhkan 11,25 ton bijih plastik, sehingga total kebutuhan bijih plastik adalah 11,75 ton. Demikian disampaikan Kepala Dinas PUTR Kabupaten Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra ditemui di ruang kerjanya, Senin,(22/5).
Lebih jauh ungkap Kadis Adiptha, sepanjang 9 kilometer ruas jalan di Pura Segara Rupek dan 1,2 kilometer di TPA Bengkala akan diaspal menggunakan campuran sampah plastik yang sudah dicacah. Campuran sampah plastik ini sudah teruji pada Kementerian PUPR Pusat dan uji lab sehingga jalan tersebut akan memiliki umur ekonomis yang relatif panjang.”Pekan depan kami akan melakukan kontrak kerjasama dengan rekanan untuk proyek jalan berbahan plastik ini,”ungkapnya.
Lebih lanjut ujar Kadis Adiptha, aspal dengan campuran bahan plastik akan menjadi solusi terkait permasalahan sampah yang kian hari makin meningkat, ini sejalan dengan visi Gubernur Bali untuk mengurangi timbulan sampah plastik.”Proyek ini akan memiliki nilai ekonomis kepada masyarakat dan usaha kecil dengan memilah sampah plastik, jadi ada perputaran ekonominya,” imbuhnya.
Untuk bahan baku plastik, terang Kadis Adiptha sudah disiapkan plastik yang telah dicacah oleh penyedia di Rumah Plastik Petandakan.”Bahan sudah siap, tinggal angkut sebagai bahan baku. Total 16,5 ton sudah tersedia oleh penyedia,”jelasnya.
Dipengujung, Kadis Adiptha meyakini, jika konsep ini berhasil pada 2 ruas jalan proyek yang ditargetkan selesai pada Oktober mendatang, maka proyek jalan selanjutnya akan kembali diterapkan. “Astungkara proyek jalan ini selesai Oktober, jika berhasil maka konsep serupa akan diterapkan diproyek jalan lainnya,”pungkasnya.(wd)