Pujawali atau Piodalan yang ke 28 di Pura Agung Jagatnatha yang jatuh pada Purnama Kaesa Warsa Saka 1943, Kamis, 24 Juni 2021 dilaksanakan secara sederhana atau Alit untuk yang kedua kalinya dikarenakan masih dalam pandemi Covid-19.
Pujawali Alit yang dipuput oleh Jro Mangku Gede I Wayan Suyasa dibantu Jro Mangku Pengayah dihadiri oleh Sekda Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd, mewakili Bupati Buleleng, Plt. Kementerian Agama Hindu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab.Buleleng, Kabag Prokom, Dirut PDAM, Hindu, Kelian Desa Adat Buleleng dan Prajuru serta Pengempon Pura Agung Jagatnatha.
Dalam laporannya I Nengah Dwi Endra Suantara selaku Kelian Prajuru Pura Agung Jagatnatha Buleleng, mengatakan runtutan upacara pujawali yang hanya dilakukan hanya sehari ini dimulai dari Pecaruan yang dilakukan pagi hari, lanjut Mendak Ngubeng, Mekala Iyas, Mesucian, Katur Piodal, Persembahyangan bersama, lanjut Nyejer sampai pukul 20.00 wita, terakhir Nyineb.
Lebih jauh dikatakan I Nengah Dwi Endra Suantara. Rencananya ditahun 2023 akan diadakan upacara besar, hal ini dilakukan sesuai peraturan pura setiap 10 tahun diadakan upacara besar sepanjang kondisi pandemi sudah berakhir dan tahun 2023 pura ini telah memasuki umur ke 30 tahun.
Biaya yang dikeluarkan bersumber dari Pemkab. Buleleng melalui Bagian Kesra Setda Buleleng.
Nampak hadir beberapa masyarakat secara bergantian melakukan persembahyangan di pura miliknya masyarakat Buleleng. (wd)
