Melihat perkembangan kondisi pandemi Covid-19 di Kabupaten Buleleng yang sudah melandai, Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) 100% dilakukan dengan masa percobaan pada hari ini, Senin, (10/1) di SMP N 1 Singaraja.
Terlihat dari suasana pembelajaran hari ini, pihak sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Dimulai dari pengawasan terhadap siswa yang baru datang, saat berada di dalam kelas serta sampai pulang dari sekolah.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika saat melakukan pemantauan mengatakan, pembelajaran tatap muka 100 persen ini sudah bisa dilakukan hari ini, namun ada juga yang dilaksanakan 50%, dikarenakan situasi ruang kelas termasuk jarak tempat duduk.
Lebih lanjut, Kadis Astika menegaskan, satuan pendidikan sudah dapat melakukan kegiatan tatap muka secara terbatas, dengan catatan aktivitas di sekolah belum diperbolehkan dilakukan keluar sekolah.
"Seluruh aktivitas anak-anak baik pembelajaran di dalam kelas, olahraga, ekstra kulikuler, pramuka sudah boleh dilakukan dengan tetap mentaati protokol kesehatan Covid-19," ujarnya.
Selain itu, Astika menyampaikan, dalam pelaksanaan uji coba PTM, dilakukan uji sampel test swab antigen secara acak baik siswa, maupun guru dan pegawai. "Upaya ini dilakukan untuk mengetahui dan mengecek apakah ada atau tidak indikasi penyebaran virus Covid-19," ucapnya.
"Kemarin sudah dilakukan di SMA, Mudah-mudahan hari ini di SMP N 1 Singaraja tidak ada yang reaktif," harapnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Singaraja, Ni Putu Karnadhi menyampaikan, terkait pengawasan yang dilakukan oleh pihak Satgas Covid-19 sekolah yaitu tetap mengawasi siswa saat pertama hadir, saat istirahat sampai jam pulang.
"Mereka sudah mengerti SOP nya, istirahat itu berada di dalam kelas, telajakan teras kelasnya masing-masing, dan tidak boleh berkeliaran dimana-mana," ucapnya.
Ditambahkan juga, setiap pagi orang tua siswa membuat laporan di grup bahwa kondisi anaknya sehat atau tidak sehat.
Lebih jauh, Kepsek Karnadhi mengatakan SMPN 1 Singaraja sebagai salah satu sekolah sampel telah melaksanakan tes swab antigen terhadap 100 orang siswa dan 20 orang guru maupun pegawai secara random/acak.
"Kami berdoa, mudah-mudahan tidak ada yang hasilnya reaktif agar nantinya PTMT ini berjalan dengan lancar," harapnya. (Wir)