Perempuan itu bernama Wahyuni. Parasnya cantik dan berkulit putih, tapi itu tidak membuatnya malu mencari tambahan penghasilan keluarga. Dengan memanfaatkan sisa waktu luang dan hari libur, ia jajakan jajan buatannya sendiri dan dari menjualkan jajan buatan orang lain.
Perempuan 40 tahun dengan 3 anak dan sehari-hari kerja sebagai tenaga kontrak di salah satu dinas SKPD Buleleng itu mengaku ketika punya waktu luang ia akan jajakan dagangannya berkeliling ke kantor-kantor. Tapi kalau Sabtu dan Minggu serta hari libur ia memilih berjualan di pasar. Hasil yang didapat, katanya lumayan untuk menambahi penghasilan keluarga.
Menurutnya semula suaminya yang juga kerja kantoran melarangnya karena kasihan, tapi karena ia mengaku tidak masalah dan bisa mengatur baik antara kegiatan kerja kantor sebagai tenaga kontrak dan sebagai ibu rumah tangga, akhirnya suaminya mengijinkan. "Bagi saya lebih baik kerja dan berusaha daripada diam dan mengeluh," ucapnya yg sudah melakoni menjual jajan keliling sejak tahun 2012.
Upayanya mencari tambahan penghasilan di masa pandemi virus Corona tampaknya terhambat akibat ekonomi melesu dan pembeli menurun. "Saya tak mau mundur atau tidak jualan. Saya datangi pembeli dimana saja, termasuk di kantor-kantor," ucapnya tersenyum. (agst-st)