Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng bersama Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan menggelar Sosialisasi PPWK di SMK Negeri 1 Kubutambahan dengan mengusung tema Hindari Narkoba, Cerdaskan Generasi Muda Bangsa Melalui Penguatan Wawasan Kebangsaan. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa dan menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai bidang (12/12).
Wakasek Humas SMK Negeri 1 Kubutambahan, yang menekankan pentingnya pemahaman komprehensif tentang ancaman narkoba. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi kesempatan bagi siswa untuk memperkuat karakter dan prestasi.
“Kami berharap agar kalian mampu membentengi diri dari pengaruh buruk narkoba dan tumbuh menjadi generasi berdaya saing yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng, Drs. Nyoman Widiartha, yang mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng menegaskan urgensi penguatan nilai kebangsaan sebagai jawaban atas tantangan bangsa saat ini.
“Pendidikan Wawasan Kebangsaan adalah kunci menghadapi lunturnya nasionalisme, intoleransi, dan penyalahgunaan narkoba yang merusak moral serta ketahanan nasional,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa upaya pencegahan narkoba harus dilakukan bersama oleh keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat.
Ni Putu Rahayu, S.Pd selaku narasumber yang membawakan topik Pancasila dalam konteks pencegahan narkoba, menekankan bahwa Pancasila dapat menjadi fondasi moral yang kuat bagi generasi muda.
“Setiap sila memberi pegangan bagi kita untuk berani berkata tidak pada narkoba dan menjaga martabat diri serta bangsa,” tuturnya.
Ia juga memaparkan tiga langkah anti-narkoba di lingkungan sekolah, yaitu pencegahan, deteksi dini, dan penanganan.
Disamping itu, narasumber dari KBO Binmas Polres Buleleng, I Wayan Sumara, membahas peran UUD 1945 sebagai dasar hukum tertinggi negara. Dalam paparannya ia menegaskan, “UUD 1945 bukan hanya dokumen hukum, tetapi pedoman hidup bernegara yang menjamin hak asasi manusia dan menegakkan prinsip keadilan serta kedaulatan rakyat.”
Ia mengajak siswa untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai konstitusi dalam kehidupan sehari-hari.
Wayan Ngara, S.Pd., M.Pd., membawakan materi mengenai Bhinneka Tunggal Ika dan kaitannya dengan ancaman pergaulan bebas serta narkoba. Dalam penyampaiannya ia mengingatkan, “Menolak narkoba adalah bentuk nyata dari cinta tanah air dan bagian dari menjaga persatuan di tengah keberagaman.”
Ngara juga menekankan pentingnya membangun pergaulan yang sehat dan saling menghargai antar siswa.
Materi terakhir disampaikan oleh Dr. Gede Sandiasa, S.Sos., M.Si., yang menyoroti peran pemuda dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Narkoba adalah musuh utama bangsa karena melemahkan benteng NKRI dari dalam. Kekuatan NKRI ada pada generasinya, dan pelajar harus menunjukkan cinta tanah air lewat disiplin, prestasi, dan bijak bermedia digital,” jelasnya.
Ia juga mengajak siswa menerapkan prinsip saring sebelum sharing sebagai bagian dari literasi digital.
adanya kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sikap kebangsaan para siswa, menumbuhkan kesadaran akan bahaya narkoba, serta mendorong mereka untuk menjadi generasi yang bertanggung jawab dan mampu berkontribusi positif bagi masa depan bangsa.(Sa)