Setelah resmi dibuka untuk umum pada tanggal 19 Desember 2021, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno kini menjadi destinasi wisata bagi masyarakat Buleleng pada khususnya. Terlihat masyarakat sangat antusias atas dibukanya RTH yang punya sejarah proklamasi ini.
Dikonfirmasi diruang kerjanya, Selasa (28/12), selaku Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Made Adiana, SE.,MAP mengatakan, masyarakat sangat antusias perihal dibukanya Taman Bung Karno (TBK) ini. Dirata-ratakan kurang lebih 700 orang berkunjung setiap harinya.
"Kurang lebih perharinya TBK ini dikunjungi 600 sampai 700 pengunjung per harinya," ucap Made Adiana selaku pelaksana Tusi Penataan dan pengelolaan RTH dikawasan perkotaan Singaraja.
Dijelaskan, puncak kunjungan masyarakat terjadi pada sore-malam hari, itu dikarenakan karena ada spot air mancur menari yang dihiasi lampu yang menarik menjadi spot poto dimalam hari, selain itu juga ada patung singa dan patung logam Bung Karno.
Terkait dengan pengamanan dan juga pemeliharaan TBK ini, pihaknya telah mengerahkan tenaga sebanyak 10 orang sebagai tenaga pertamanan, 15 orang sebagai tenaga penyapuan, dan tenaga Keamanan dan pengendalian (Kamdal) sejumlah 15 orang yg bertugas per shiftnya 5 orang yakni pada pagi, siang dan sore hari. Tugas dan fungsinya iyalah menjaga keamanan dan merawat taman yang ada di sekitarnya. Selain itu pihaknya juga mengajak masyaratak untuk ikut serta dalam merawat dan menjaga kawasan ini.
Dalam hal ijin untuk menyelenggarakan kegiatan di RTH, pihaknya mengatakan masih dalam tahap penyempurnaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP), jika masyarakat atau pihak ketiga nantinya yang ingin mengadakan pertunjukan/pagelaran seni di RTH TBK.
"Jadi kita masih dalam menyiapkan SOPnya, mudah-mudahan dapat memberikan informasi tentang alur dan prosedur dlm pengajuan penggunaan RTH TBK untuk menampilkan kreasi kesenian, selain itu dalam penampilan pergelaran seni nantinya ada sinergisitas dengan Dinas Kebudayaan" tegasnya.
Dalam ikut serta menjaga kawasan RTH, pihaknya telah memasang imbauan dibeberapa titik untuk mengimbau masyarakat agar tidak merusak kawasan ini serta mengikuti aturan serta untuk tetap menerapkan prokes.
Disamping itu Made Adiana menegaskan, sesuai dengan intruksi mendagri Nomor 66 Tahun 2021, pihaknya akan menutup RTH mulai dari tanggal 31 Desember sampai 1 Januari 2022 demi mencegah adanya kluster tahun baru.
Ia berharap, masyarakat bersama-sama menjaga fasilitas publik ini sehingga kita bisa menikmati RTH ini lebih lama kedepannya.
Sementara itu, pesan positif diberikan oleh pasangan suami istri dari Seririt, Made Suartini dan Ketut Arsika saat ditemui usai mengunjungi RTH Bung Karno hari ini. Pihaknya mengatakan, RTH ini penataannya sudah sangat bagus sekali dan sangat cocok untuk dijadikan tempat rekreasi.
"Kalau tidak jauh pasti saya sudah sering kesini untuk joging dan jalan santai,"ucapnya.
Kedepan pihaknya berharap, Taman ini nantinya bisa berkembang lebih baik lagi, sehingga nantinya bisa dinikmati oleh anak-anak di masa depan. (suy)