Posyandu Kamboja 1 yang beralamat di Kelurahan Banyuasri Kabupaten Buleleng berhasil menembus seleksi hingga ke tingkat nasional, bersanding dengan 38 Posyandu lainnya dari seluruh Indonesia. Prestasi ini tidak lepas dari kerja keras berbagai pihak, termasuk Puskesmas setempat yang secara konsisten membina dan mendampingi Posyandu tersebut.
Hari ini, Kader Posyandu Kamboja 1, didampingi perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kabupaten dan Puskesmas Buleleng I mengikuti zoom dengan Kemenkes RI guna mempresentasikan serta tanya jawab terkait inovasinya bertempat di ruang rapat Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Selasa (13/8).
dr. I Gede Purnamawan, Kepala Puskesmas Buleleng I yang menaungi Posyandu tersebut, menyampaikan rasa bangga dan senangnya atas capaian ini. "Dari sisi Posyandu, saingannya cukup berat. Apalagi kita dari kabupaten, harus bersaing di tingkat provinsi, dan sekarang kita berhasil maju ke tingkat nasional. Di Kabupaten saja, persaingannya sangat ketat dengan Posyandu lainnya yang juga hebat. Di tingkat provinsi, kami juga harus bersaing dengan kabupaten lain. Harapan kami, di tingkat nasional nanti, Posyandu ini bisa menjadi yang terbaik," ujarnya.
Lebih lanjut, dr. I Gede Purnamawan menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan penuh lintas sektor. Sejak awal, Posyandu ini telah bekerjasama dengan berbagai pihak, mulai dari Kelurahan, Pak Lurah, tokoh adat, hingga instansi terkait di tingkat Kabupaten dan Provinsi. "Kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam perjalanan ini, mulai dari Kelurahan hingga dinas-dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pangan, dan lainnya," tambahnya.
Apabila nantinya Posyandu ini berhasil meraih juara di tingkat nasional, Dr. I Gede Purnamawan berharap kemenangan ini dapat memotivasi Posyandu lainnya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan mereka. "Energi positif ini diharapkan dapat menular ke Posyandu lainnya, sehingga mereka juga termotivasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan," tutupnya.
Sementara itu, Septrina Murtia, Ketua Pos KB di Posyandu Kamboja 1 menjelaskan bahwasannya Posyandu ini dikenal karena inovasi-inovasinya yang berfokus pada perbaikan gizi dan pemberian ASI eksklusif. Tiga inovasi utama yang dikembangkan adalah SADAKE (Sadar Gizi Keluarga), SEJUK (Sehatkan Ibu dan Anak dengan Kelor), dan BESTIE (Bersama Pantau Pemberian ASI Eksklusif).
Dijelaskan, bahwa SADAKE dan SEJUK diluncurkan sebagai respon terhadap kasus balita dengan gizi kurang dan ibu hamil dengan kondisi kesehatan yang memprihatinkan di wilayah tersebut. Melalui pemanfaatan sumber daya alam lokal seperti tanaman kelor, toga, dan ikan lele, Posyandu Kamboja 1 berhasil mengembangkan makanan bergizi seperti nugget ikan kelor dan puding kelor yang sangat disukai balita, dengan tingkat kesukaan mencapai 89%.
Sedangkan BESTIE, inovasi lain yang diusung, berhasil meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif dari 38% menjadi 100% melalui program kunjungan rumah dan pendampingan intensif kepada ibu-ibu yang baru melahirkan.
Berkat kerja keras dan dedikasi ini, Posyandu Kamboja 1 meraih predikat terbaik di tingkat Puskesmas dan kabupaten, serta menjadi yang terbaik di tingkat Provinsi Bali. Kini, mereka siap bersaing di tingkat nasional bersama 38 Posyandu lainnya dari seluruh Indonesia.
“Kami tidak menyangka bisa melangkah sejauh ini, tapi kami tetap optimis. Dengan inovasi dan sumber daya yang kami miliki, kami yakin bisa memberikan yang terbaik di tingkat nasional,” ujar Septrina Murtia.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi Posyandu Kamboja 1 untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat. Dengan langkah-langkah konkret yang telah dilakukan, Posyandu ini menunjukkan bahwa inovasi dan kolaborasi dapat membawa perubahan nyata dalam kesehatan masyarakat.