“Medana Punia” HAL Bali Bagikan Sembako dan Uang Saku

Admin bulelengkab | 11 Agustus 2020 | 91 kali

Sebagai wujud terima kasih kepada pemerintah atas kepeduliannya merawat Pekerja Migran Indonesia (PMI) Bali terkait pandemi Covid-19, Komunitas Holland American Line (HAL)  seluruh Bali secara gotong-royong melakukan aksi berbagi kepada masyarakat miskin dan panti asuhan.

Ketut Johny Athena Frederix selaku Ketua Komunitas HAL Bali ketika ditemui di Taman Kota Singaraja, Selasa, (11/8), menyampaikan kegiatan aksi berbagi itu sebagai bentuk rasa terima kasih kepada pemerintah di seluruh kabupaten di Bali. “Selain untuk temu kangen dengan sesama crew HAL, tujuan komunitas kami adalah untuk medana punia sebagai rasa terima kasih kami atas penanganan PMI kemarin yang mengesankan dari pemerintah seluruh kabupaten di Bali,” ujar Ketut Johny. 

Disinggung terkait lokasi yang akan dituju, Ketut Johny menyampaikan hari ini di Kabupaten Buleleng menyasar lima desa, yakni Desa Tejakula, Sawan, Anturan, Sidatapa, dan Pedawa. Nantinya dalam proses menuju ke lokasi masing-masing, Ketut Johny sudah mengatur anggotanya untuk membagi tugas dengan tujuan mengurangi kerumunan, sehingga tetap mengikuti protokol kesehatan. 

 

Selain itu, Ketut Johny juga menerangkan aksi berbagi yang didistribusikan nanti adalah sembako dan uang saku. “Tujuan pertama kami ke Panti Asuhan Destawan, Desa Sawan. Kami berikan bantuan sembako beras sebanyak 100 kilo, telur 10 krat, minyak goreng 32 liter, dan uang saku satu juta rupiah,” terangnya.

 

Ditambahkan, aksi berbagi ke seluruh kabupaten di Bali bukan semata-mata hanya untuk menyalurkan bantuan. Ketut Johny menerangkan Komunitas HAL Bali juga berencana mempromosikan potensi yang ada di setiap desa yang dikunjungi. “Kami ingin turut serta membangkitkan pariwisata di Bali, dengan mempromosikan potensi yang kami temui ke Holland American Line,” ujarnya.

Ketut Johny berharap komunitas yang baru terbentuk sebulan lalu itu kedepannya dapat lebih banyak membantu masyarakat Bali dan juga mengangkat potensi pariwisata yang ada di setiap desa. (Agst).